![]() |
Kapal Selam |
Berbagai media yang mengutip sumber-sumber resmi mengatakan bahwa sebuah komite sekarang akan dibentuk oleh Kementerian Pertahanan yang akan mempelajari baik galangan kapal publik dan swasta selama 6-8 minggu ke depan. Setelah itu, Kementerian Pertahanan akan mengeluarkan Request for Proposal (RFP) untuk galangan kapal yang akan diidentifikasi memiliki kemampuan dan tenaga kerja untuk membangun enam kapal selam tersebut.
Galangan kapal yang menerima RFP akan diizinkan untuk memiliki mitra asing dengan syarat transfer teknologi yang lengkap. Keputusan ini akan memicu pembicaraan kolaborasi antara galangan kapal India dan integrator kapal selam internasional dan produsen peralatan dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia dan Israel.
P75I merupakan lanjutan dari proyek kapal selam P-75 yang kini sedang dibangun di India dengan transfer teknologi dari DCNS, Prancis. Dua kapal pertama dari enam kapal selam dalam proyek ini sedang dibangun di galangan kapal Mazagaon di Mumbai. Proyek P75, yang juga disebut program kapal selam "Scorpene", kini tertinggal dari jadwal selama beberapa tahun dimana kapal selam pertama diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2016-17. Proyek P75I divisikan sebagai sebuah program pembangunan kapal selam yang sepenuhnya asli buatan dalam negeri dengan pengalaman yang diperoleh dari program P75.
Angkatan Laut India mengoperasikan tujuh kapal selam SSK kelas Kilo buatan Rusia dan empat kapal selam Type 209 buatan Jerman, dimana kapal selam terakhir masuk dinas aktif di akhir tahun 1990-an. Pada tahun-tahun yang lalu, tiga kapal selam kelas Kilo mengalami kecelakaan yang cukup mengurangi kesiapan armada kapal selam India.
Sumber : defenseworld.net