Bahrun Na'im, Mantan Napi Teroris Diduga Ada di Balik Bom Sarinah - Radar Militer

15 Januari 2016

Bahrun Na'im, Mantan Napi Teroris Diduga Ada di Balik Bom Sarinah

Bom Sarinah
Bom Sarinah

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa ada dugaan keterkaitan ledakan bom dan penembakan di kawasan Sarinah, Jakarta terkait dengan jaringan ISIS di Indonesia.
Salah satu tokoh ISIS yang ada di belakang peristiwa ini adalah Bahrun Na'im.
"Jaringan pelaku sebenarnya terkait ISIS di Raqqah dengan tokoh Bahrun Na'im yang sekarang masih ada di sana," ujar Tito di Istana Kepresidenan, Kamis (14/1/2015).
Bahrun diketahui adalah mantan narapidana teroris yang sempat divonis 2,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Solo. Dia terkait dengan kelompok teroris di Jawa Tengah.
Pada 2014, Tito mengungkapkan bahwa Bahrun meninggalkan Indonesia dan bergabung dengan cabang ISIS di Raqqah.
Dari sana, Bahrun kemudian menyebarkan pengaruhnya kepada warga negara Indonesia di tengah strategis ISIS yang mulai membuka cabang di negara-negara lain di luar Irak dan Suriah.
"Pengaruhnya sudah terdeteksi ada di Jawa dan Sulawesi, dengan kelompok Santoso," ujar Tito.
Menurut dia, seluruh pelaku penembakan dan pengeboman di Sarinah dinyatakan tewas karena bom bunuh diri dan ditembak polisi. Aparat saat ini sedang memburu pelaku lainnya yang membantu kelompok teroris Sarinah.
"Kami tidak bisa menjabarkan, tapi kami memburu orang-orang lain yang diduga membantu kelompok ini," ujar Tito.
Berdasarkan catatan kepolisian, ada 5 orang pelaku yang tewas. Selain itu, satu orang WN Kanada dan satu orang WNI yang belum diketahui identitasnya turut tewas menjadi korban aksi bom bunuh diri.
Di sisi lain, ada 15 orang warga yang terluka dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Sedangkan dari pihak kepolisian ada 5 orang yang menderita luka.

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2016/01/14/18340621/Bahrun.Na.im.Mantan.Napi.Teroris.Diduga.Ada.di.Balik.Bom.Sarinah

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb