Benny Wenda : Saya Tak Takut Intelijen Indonesia - Radar Militer

08 Januari 2016

Benny Wenda : Saya Tak Takut Intelijen Indonesia

Kaum Separatis
Kaum Separatis

Pemimpin Gerakan Pembebasan Papua, Benny Wenda, menyatakan tak takut dengan Badan Intelijen Negara Republik Indonesia. Dia juga menyebut Kepala BIN Sutiyoso bersikap kekanak-kanakan, abai, dan tak bijak dalam menghadapi persoalan Papua.
“Saya tidak takut dengan metode apapun yang akan digunakan intelijen Indonesia terhadap saya. Mereka tak dapat menghentikan saya memperjuangkan hak-hak fundamental rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri,” kata Benny dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, kemarin.
Benny juga mengkritik jawaban Sutiyoso saat ditanya wartawan tentang metode apa yang bakal digunakan BIN untuk mendekatinya jika pendekatan lunak ditolak oleh dia.
“Dia (Sutiyoso) tertawa dan berkata, ‘Anda sudah tahu.’ Saya merasa perilaku Kepala BIN sangat tidak dewasa. Dia mestinya malu karena tertawa dan menyepelekan situasi di Papua,” ujar Benny.
Sebelumnya, Sutiyoso mengemukakan niatnya untuk melakukan pendekatan lunak terhadap Benny Wenda seperti yang juga diterapkan kepada mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka Din Minimi yang kini mengakhiri pemberontakannya dan bersedia bekerjasama dengan pemerintah RI.
Dalam keterangan tertulisnya, Benny sekaligus menegaskan bahwa kini jelas dia tak bersalah dalam penyerbuan kelompok bersenjata ke Polsek Sinak di Kabupaten Puncak, Papua. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sendiri yang meralat ucapannya kemarin lusa.
“Kapolri akhirnya mengakui bahwa saya tak bertanggung jawab dalam penyerangan terhadap polisi Indonesia di Papua. Kapolri bahkan mengklaim ‘tak pernah menyebut nama Benny Wenda’ terlepas dari laporan media sebelumnya bahwa dia menuduh saya pada tanggal 28 Desember 2015,” kata Benny.
Senin kemarin, Kapolri menyatakan “Murib” sebagai kelompok bersenjata yang menyerang Polsek Sinak. “Setahu saya, (setelah) dilapori oleh Kapolda Papua, (penyerangnya) kalau tidak salah Murib, bukan Benny Wenda,” kata Badrodin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Tak lama kemudian, Polda Papua menyatakan bahwa pelaku penyerangan adalah kelompok Yambi. “Kami bisa mengidentifikasi bahwa mereka dari kelompok Yambi,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua AKBP Patrige Renwarin.
Patrige mengatakan di Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya, Papua, terdapat lebih dari enak kelompok kriminal bersenjata, salah satunya kelompok Yambi.
Pernyataan Polda Papua itu sesuai dengan dugaan Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Victor Yeimo. “Itu dari kelompok Yambi di bawah pimpinan Goliat Tabuni,” kata dia.
Goliat Tabuni ialah Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN). Dugaan keterlibatan TPN dalam penyerangan Polsek Sinak sebelumnya juga disebut oleh Wakapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
“Ada indikasi penyerangan itu dilakukan oleh kelompok TPN,” kata Budi.
Ketua KNPB Victor Yeimo mengatakan ada beberapa kelompok bersenjata yang dominan di Papua, antara lain kelompok Moris, Purin Wenda, dan Yambi. Semua kelompok itu ada di bawah pimpinan Goliat Tabuni.

Sumber : http://cnnindonesia.com/nasional/20160106100509-20-102505/benny-wenda-saya-tak-takut-intelijen-indonesia/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb