![]() |
Serangan Teroris Sarinah Jakarta |
Ledakan bom dan serangan di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016), terjadi pada pukul 10.55 WIB, diawali dengan ledakan bom bunuh diri seorang pelaku di area Starbucks.
Hanya berselang beberapa detik, dua pelaku lain langsung melepaskan tembakan ke arah masyarakat sekitar.
"Dua pelaku ini lalu menyandera dua warga negara asing di pelataran parkir," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Kompleks Mabes Polri, Kamis sore.
Beberapa polisi yang berada tidak jauh dari lokasi kemudian menyergap kedua pelaku dan terjadi baku tembak.
Dua pelaku tewas akibat tertembus timah panas polisi.
Sementara itu, dari dua sandera tersebut, hanya satu orang yang selamat dan seorang lainnya berhasil melarikan diri.
Ternyata, masih ada pelaku lain. Dua orang laki-laki menggunakan sepeda motor tiba-tiba datang ke Pos Polisi Sarinah yang berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara sebelumnya.
Salah seorang di antaranya meledakkan bom bunuh diri di pos polisi itu sehingga menewaskan dirinya sendiri dan rekannya.
"Semua kejadian itu berlangsung cepat, hanya sekitar lima menit saja," ujar Anton.
Anton mengatakan, polisi langsung bisa menguasai keadaan setelah rentetan peristiwa tersebut.
Polisi langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti serta keterangan saksi-saksi.
Tim Jihandak Telat Datang ke TKP karena Macet
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengakui keterlambatan tim penjinak bahan peledak dalam peristiwa ledakan dan penembakan di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) siang.
"Pengamanan oleh penjinak bahan peledak memang datang belakangan. Perjalanan dari Kelapa Dua ke Sarinah kan jauh, belum macet di jalan," ujar Anton di Kompleks Mabes Polri, sore tadi.
Meski demikian, Anton menganggap hal itu bukan persoalan substansif. Sebab, sebelum tim penjinak bahan peledak datang, sudah ada tim pengamanan yang mengamankan lokasi.
Walaupun, tim pertama berjumlah lebih kecil. "Ada tim sisir juga kok. Kami dari kejadian itu saja sudah turun," ujar Anton.
Anton menegaskan, tak ada yang perlu dievaluasi dari pola pengamanan personel Polri pascakejadian di Sarinah.
Sebelumnya, pasukan antiteror Densus 88 pun baru datang satu jam setelah ledakan pertama. Tim tersebut terlihat di TKP (tempat kejadian perkara) sekitar pukul 12.30 WIB, atau sekitar dua jam dari awal peristiwa pada pukul 10.45 WIB.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2016/01/14/17402941/Ini.Kronologi.Ledakan.dan.Serangan.di.Sarinah.Versi.Polri