Kisah AKBP Untung Antara Hidup dan Mati Saat Jalankan Tugas - Radar Militer

18 Januari 2016

Kisah AKBP Untung Antara Hidup dan Mati Saat Jalankan Tugas

AKBP Untung Sangaji
AKBP Untung Sangaji

Sebagai seorang polisi, anggota Polair AKBP Untung Sangaji sudah biasa menghadapi bahaya. Bahkan jika diibaratkan, salah satu kakinya sudah menapak di liang kubur.
Tugasnya yang kerap bersinggungan dengan maut kerap dikeluhkan oleh keluarga, baik anak maupun istri. Bahkan tidak jarang, dirinya kerap dicaci maki keluarganya.
"Anak istri saya maki-maki saya kalau mati gimana. Saya Untung Mam, saya milik masyarakat," ujarnya dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/1).
Seperti diketahui, saat kejadian, Untung Sangaji menjadi saksi teror mengerikan di Starbucks dan Pospol Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Saat itu dia bersama beberapa rekannya salah satunya Kombes Pol Urip Widodo, dan Ipda Tamat Suryani berada di coffee shop sisi kiri gedung Sarinah. Dia langsung menuju suara ledakan.
Beranjak dari kursi, Untung sudah melihat suasana sekitar Sarinah semrawut. Banyak orang berlarian sambil berteriak.
Melihat anggota Polantas sudah tergeletak, dia meminta orang-orang terdekat di lokasi membantunya melakukan evakuasi. Saat itu, kembali terdengar ledakan tepat dari depan Starbucks.
"Saya pun mengeluarkan pistol dan mendekat ke arah itu. Saya kemudian melihat pelaku megang senjata dan melempar bom ke bawah mobil Karo Ops Polda Metro Jaya," terangnya.
Bom tersebut meledak. Setelah mobil terhenti, Untung coba melingkari ke arah kiri dan menembak pelaku yang masih memegang beberapa bom.

Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-akbp-untung-antara-hidup-dan-mati-saat-jalankan-tugas.html

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb