![]() |
AT-4 Senjata Anti Tank Disposable |
Namanya lumayan kondang dalam jagad senjata penghancur perkubuan dan anti tank, battle proven dalam Perang Teluk dan Perang Afghanistan, inilah AT-4 buatan Saab Bofors Dynamics, Swedia. Tercatat ada 15 negara yang mengoperasikan AT-4. Di Indonesia, sosok AT-4 sempat jadi bahan perbincangan di kalangan pemerhati militer, pasalnya situs Wikipedia menyebut senjata disposable ini telah digunakan TNI. Tapi benarkah Indonesia telah memiliki AT-4? Ataukah hanya isu?
Jika informasi dari Wikipedia benar, tentu AT-4 akan menambah arsenal senjata anti tank berbasis roket yang dimiliki TNI. Sebagai informasi, infanteri TNI AD telah sejak lama mengoperasikan beberapa roket anti tank dengan model sekali buang (disposable), yakni peluncur roket tidak bisa digunakan lagi setelah ditembakkan, diantaranya adalah C90-CR dan Armbrust. Model peluncur roket disposable ini punya keunggulan dari sisi bobot yang lebih ringan dibanding jenis senjata roket anti tank/anti personel yang menguusung model reload, seperti LRAC, PF-98 Queen Bee, Carl Gustav yang dipakai TNI AD dan RPG-7 yang digunakan Marinir TNI AL.
Kembali ke AT-4, Lars Nielsen, Deputy Head of Saab Indonesia telah memberi konfirmasinya bahwa “Sampai saat ini belum ada AT-4 yang dijual atau dikirimkan ke Indonesia. Entah dari mana sumber informasi Wikipedia tersebut,” ujar Lars. Bagi sebagian orang mungkin lebih gampak menebak bila AT-4 sudah masuk ke Indonesia, pasalnya beberapa alutsista yang digunakan TNI AD adalah produksi Saab, sebut saja rudal anti tank NLAW, Carl Gustav, dan rudal MANPADS RBS-70.
Meski buatan Swedia, popularitas penggunaan AT-4 justru karena dipakai oleh AS dan Perancis dalam beberapa laga pertempuran. AS menjadi pemakai terbesar, dan senjata ini sudah dilibatkan sejak invasi AS ke Panama. Untuk memenuhi kebutuhan AD dan Marinir, AS telah memproduksi AT-4 berdasarkan lisensi oleh Alliant Techsystems.
Apa kehebatan dari AT-4? Tak lain adalah beragam pilihan proyektil roket yang dapat disesuaikan dengan jenis target. Secara umum, AT-4 dipersiapkan untuk menjalankan moda anti armour, anti structure, dan anti personnel. Sementara pilihan hulu ledak pada proyektil mencakup HEAT (High Explosive Anti Tank), CS HP (High Penetration), CS ER dan CS RS untuk anti armour. Lalu ada CS AST (Anti Structure Tandem Warheads) dan CS HE Dual Purpose untuk sasaran anti personel. Dalam video demo, amunisi jenis AST bahkan dapat menembus lapisan baja kontainer yang berlapis perisai beton.
Karena hadir dengan beberapa pilihan proyektil, sudah barang tentu berpengaruh pada spesifikasi di bobot peluncur dan jarak tembak. Semisal jika menggunakan proyektil HEAT, bobot yang dibawa pasukan hanya 6,7 kg, sedangkan bila yang diusung proyektil AT-4 jenis CS AST beban senjata menjadi 9,5 kg. Untuk jarak tembak bervariasi, untuk efektif penembakan minimum adalah 20 meter, sementara jarak tembak maksimum di rentang 400 - 500 meter.
Kecepatan luncur proyektil saat ditembakkan mencapai 290 meter per detik. Untuk membidik target, peluncur senjata panggul ini dapat menggunakan pilihan Iron sights dan optional night vision unit. Khusus perangkat night vision, masih dapat digunakan kembali untuk dipasang pada peluncur yang lain. (Haryo Adjie)
Spesifikasi AT-4 :
- Produksi: Saab Bofors Dyanamics
- Kaliber: 84 mm
- Panjang: 101,6 cm
- Berat: 6,7 kg
- Jarak tembak efektif: 300 meter
- Daya tembus penetrasi: 400 mm’
- Kecepatan luncur proyektil: 290 meter/detik
- Waktu terbang proyektil: +/- 1 detik (250 meter)
- Temperatur operasi: -40 sampai 60 derajat celcius
- Kaliber: 84 mm
- Panjang: 101,6 cm
- Berat: 6,7 kg
- Jarak tembak efektif: 300 meter
- Daya tembus penetrasi: 400 mm’
- Kecepatan luncur proyektil: 290 meter/detik
- Waktu terbang proyektil: +/- 1 detik (250 meter)
- Temperatur operasi: -40 sampai 60 derajat celcius
Sumber : IndoMiliter