![]() |
Rusia Ajak NATO Berdialog |
Kementerian Pertahanan Rusia menawarkan kesempatan kepada NATO untuk mendiskusikan hal terkait interaksi terbuka di wilayah Baltik. Hal ini dilakukan untuk menghindari insiden keamanam lebih lanjut di daerah, tetapi hanya atas dasar quid pro quo atau timbal balik.
Rusia mengusulkan adanya pemberitahuan dari negara tetangganya terkait latihan militer yang dijadwalkan di wilayah tersebut. Rusia juga menuntut adanya pembahasan penggunaan wajib transponder, alat yang memancarkan sinyal identifikasi.
Selain itu, Rusia juga siap untuk memastikan transparansi kegiatan udara di Baltik. Namun hal yang sama juga harus dilakukan NATO, Swedia, dan Finlandia yang Angkatan Udaranya semakin aktif di wilayah tersebut sejak awal krisis Ukraina, bunyi laporan surat kabar Rusia Izvestiya.
Seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (6/8/2016), Moskow telah semakin waspada terhadap penerbangan pesawat pengintai Inggris dan Amerika RC-135 selama dikawasan Baltik dengan transponder dimatikan.
"Selain masalah transponder, Kementerian Pertahanan Rusia mengusulkan untuk membahas berbagai isu, dari interaksi dengan NATO untuk respon bersama terkait tantangan dan ancaman umum," kata Kepala Direktorat Utama Departemen Pertahanan untuk Kerjasama Militer Internasional, Sergei Koshlev.
Undangan tersebut dikirimkan ke departemen pertahanan negara-negara Baltik, termasuk Departemen Pertahanan Lithuania. "Kementerian Pertahanan Rusia mengharapkan tanggapan resmi dari mitra kami di proposal Rusia, komunikasi melalui media tidak akan memungkinkan kita untuk cepat menyelesaikan perbedaan kami," tambah Koshlev.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1129171/41/redam-ketegangan-di-kawasan-baltik-rusia-ajak-nato-berdialog-1470439643
Rusia mengusulkan adanya pemberitahuan dari negara tetangganya terkait latihan militer yang dijadwalkan di wilayah tersebut. Rusia juga menuntut adanya pembahasan penggunaan wajib transponder, alat yang memancarkan sinyal identifikasi.
Selain itu, Rusia juga siap untuk memastikan transparansi kegiatan udara di Baltik. Namun hal yang sama juga harus dilakukan NATO, Swedia, dan Finlandia yang Angkatan Udaranya semakin aktif di wilayah tersebut sejak awal krisis Ukraina, bunyi laporan surat kabar Rusia Izvestiya.
Seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (6/8/2016), Moskow telah semakin waspada terhadap penerbangan pesawat pengintai Inggris dan Amerika RC-135 selama dikawasan Baltik dengan transponder dimatikan.
"Selain masalah transponder, Kementerian Pertahanan Rusia mengusulkan untuk membahas berbagai isu, dari interaksi dengan NATO untuk respon bersama terkait tantangan dan ancaman umum," kata Kepala Direktorat Utama Departemen Pertahanan untuk Kerjasama Militer Internasional, Sergei Koshlev.
Undangan tersebut dikirimkan ke departemen pertahanan negara-negara Baltik, termasuk Departemen Pertahanan Lithuania. "Kementerian Pertahanan Rusia mengharapkan tanggapan resmi dari mitra kami di proposal Rusia, komunikasi melalui media tidak akan memungkinkan kita untuk cepat menyelesaikan perbedaan kami," tambah Koshlev.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1129171/41/redam-ketegangan-di-kawasan-baltik-rusia-ajak-nato-berdialog-1470439643