![]() |
Su-30MKI dan Rudal Brahmos |
Pekerjaan untuk mengintegrasikan rudal jelajah supersonik India-Rusia Brahmos pada pesawat tempur Su-30MKI telah berada di tahap akhir dan kemungkinan akan selesai akhir bulan ini.
"Tes yang menentukan akan diselenggarakan pada tanggal 26-27 Agustus. Jika berhasil, pekerjaan untuk mengintegrasikan Brahmos dengan pesawat tempur tersebut secara praktis selesai. Ini adalah tahap yang sangat penting. Pelepasan rudal dari Su-39MKI pada tempat ujicoba Chandan di Rajasthan State di Barat Laut India harus presisi dan sempurna," kata CEO Brahmos Aerospace, Sudhir Kumar Mishra seperti dikutip oleh TASS pada hari Jumat (12/08).
Sudhir Kumar Mishra mengatakan "tes tersebut sangat berisiko." "Puluhan pesawat jatuh di dunia selama pengujian semacam itu, tetapi jika semuanya berjalan dengan sukses, kita akan mampu untuk mengatakan bahwa penciptaan rudal versi udara tersebut telah selesai 99 persen," katanya.
Dia juga mengatakan, uji terbang pertama Su-30MKI dengan rudal Brahmos yang terintegrasi berlangsung pada 25 Juni. Sepuluh penerbangan sukses berikutnya menyusul dan pesawat berhasil melakukan manuver yang rumit dengan kecepatan supersonik dengan membawa rudal tersebut.
"Putaran pengujian berikutnya direncanakan pada bulan Oktober. Tujuannya untuk menguasai pengiriman perintah penyesuaian dari pesawat tempur ke rudal dan sebaliknya untuk memastikan perkenaan yang tepat," kata Mishra.
Pesawat tempur itu harus menembakkan rudal dua kali lagi, dan ahli dari Rusia dan India akan terlibat. "Dalam bulan Desember 2016 Brahmos akan ditembakkan pada sasaran laut yang bergerak dan pada awal 2017, rudal akan ditembakkan pada sasaran didarat. Setelah itu semua persyaratan India untuk rudal tersebut akan terpenuhi.
Pada pertengahan 2017 kami berencana untuk melengkapi dengan rudal jelajah tersebut setidaknya dua skuadron Angkatan Udara India, dengan 40 pesawat Su-30MKI," katanya.
Rudal BrahMos luncur udara akan didorong oleh sebuah mesin air-breathing scramjet. Rudal ini akan mampu mencapai kecepatan hingga Mach 7 (atau 5.238 mph) dan akan memiliki jangkauan operasional 300 km. Rudal memiliki berat sekitar 1.500 kg dan panjang 6 m. Harganya diperkirakan sekitar $ 8 juta per rudal. Rudal tersbut mampu membawa hulu ledak nuklir dengan berat sekitar 300 kg untuk versi luncur udara. Pesawat tempur yang akan mampu membawa rudal tersebut adalah Mig-29, Su-30 MKI dan FGFA.
Sumber : http://defenseworld.net/