![]() |
Buku PUO (Payung Utama Orang) |
Dalam perjalanan Angkasa ke markas Batalyon Perbekalan Udara (Perbekud) TNI AU, seorang staf Perbekud bercerita bahwa tiap penerjun militer, khususnya penerjun statik memiliki sebuah buku saku yang harus ada di salah satu kantung di tas payung mereka. Ibarat kitab suci, buku itu akan menjadi panduan mereka dalam melakoni aktivitas terjunnya.
Buku itu bernama Buku Payung Utama Orang (Buku PUO). Buku PUO di payung utama dan payung cadangan berbeda, sehingga tiap penerjun harus membawa dua Buku PUO tiap kali mereka terjun, satu di saku payung utama, dan satu di saku payung cadangan.
Buku yang sangat sederhana itu berisi segala hal yang harus diperhatikan tiap penerjun saat hendak melaksanakan terjun statik. Di halaman pertama hingga ketiga berisi prosedur yang harus dilakukan penerjun terhadap PUO sebelum digunakan. Ada perbedaan antara prosedur PUO yang dilipat sendiri dengan PUO yang sudah siap pakai.
Di halaman berikutnya hingga halaman terakhir, Buku PUO berisi data detil siapa yang melipat, siapa yang mengawasi, nama penerjun, hingga data tempat Dropping Zone (DZ). Terlihat sederhana memang, namun dari sini semua pihak bisa mengetahui siapa pelipat, pengawas, dan penerjunnya.
“Salah satu gunanya adalah saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita bisa tahu siapa yang melipat payung, siapa yang mengawasi, penerjunnya dari kesatuan mana. Data-data itu akan sangat membantu proses investigasi,” jelas Kapten Viktor Mandaghie, Pasipers Perbekud. (Remigius Septian)
Sumber : http://angkasa.co.id/