![]() |
Anak-Anak yang Dipaksa Berperang |
Ketika membaca tentang tindak-tanduk ISIS di Irak dan Suriah, dunia menggeleng-gelengkan kepala melihat anak-anak yang telah dilatih ISIS untuk menjadi mesin pembunuh.
Baru-baru ini, beredar tayangan video seorang bocah lelaki berwajah polos bak malaikat sedang dilatih ISIS untuk melakukan eksekusi tawanan.
Lalu ada juga video yang beredar di dunia maya dengan tayangan seorang bocah perempuan dilatih menjadi 'tangguh' melalui latihan fisik oleh pria yang ditengarai sebagai ayahnya, yang diduga adalah anggota ISIS.
Ternyata, pelibatan anak-anak dalam peperangan bukan hal baru. Dikutip dari warhistoryonline.com pada Jumat (23/9/2016), sepanjang sejarah, anak-anak telah sering dijerumuskan dalam konflik.
Baik anak lelaki maupun perempuan, mereka bertempur sebagai prajurit. Bahkan, di beberapa negara, anak-anak memang lazim terlibat peperangan, bahkan hingga Abad ke 20.
Rekrutmen tentara anak-anak telah lama dikaitkan dengan laskar-laskar dan gerilya. Tapi, ketika suatu negara sedang menghadapi kekalahan, semua orang diwajibkan untuk berperang.
Beberapa gambar dalam laporan ini menampilkan anak-anak dalam peperangan sepanjang abad 20, terutama dalam Perang Dunia II. Anak-anak berperang bahkan di garis depan.
Ada tentara anak yang masih berusia 9 tahun. Tidak diketahui berapa banyak tentara anak yang gugur dalam peperangan. Tidak jelas juga berapa orang yang cacat seumur hidup karena peperangan.
Namun demikian, keberadaan tentara anak tidak terkungkung di masa lalu. Bahkan, hingga sekarang pun, anak-anak masih berperang di semua konflik di seluruh dunia, misalnya di Irak dan Suriah sekarang ini.
Sumber : http://global.liputan6.com/read/2609417/mirip-praktik-isis-ini-wajah-anak-anak-yang-dipaksa-berperang
Baru-baru ini, beredar tayangan video seorang bocah lelaki berwajah polos bak malaikat sedang dilatih ISIS untuk melakukan eksekusi tawanan.
Lalu ada juga video yang beredar di dunia maya dengan tayangan seorang bocah perempuan dilatih menjadi 'tangguh' melalui latihan fisik oleh pria yang ditengarai sebagai ayahnya, yang diduga adalah anggota ISIS.
Ternyata, pelibatan anak-anak dalam peperangan bukan hal baru. Dikutip dari warhistoryonline.com pada Jumat (23/9/2016), sepanjang sejarah, anak-anak telah sering dijerumuskan dalam konflik.
Baik anak lelaki maupun perempuan, mereka bertempur sebagai prajurit. Bahkan, di beberapa negara, anak-anak memang lazim terlibat peperangan, bahkan hingga Abad ke 20.
Rekrutmen tentara anak-anak telah lama dikaitkan dengan laskar-laskar dan gerilya. Tapi, ketika suatu negara sedang menghadapi kekalahan, semua orang diwajibkan untuk berperang.
Beberapa gambar dalam laporan ini menampilkan anak-anak dalam peperangan sepanjang abad 20, terutama dalam Perang Dunia II. Anak-anak berperang bahkan di garis depan.
Ada tentara anak yang masih berusia 9 tahun. Tidak diketahui berapa banyak tentara anak yang gugur dalam peperangan. Tidak jelas juga berapa orang yang cacat seumur hidup karena peperangan.
Namun demikian, keberadaan tentara anak tidak terkungkung di masa lalu. Bahkan, hingga sekarang pun, anak-anak masih berperang di semua konflik di seluruh dunia, misalnya di Irak dan Suriah sekarang ini.
Sumber : http://global.liputan6.com/read/2609417/mirip-praktik-isis-ini-wajah-anak-anak-yang-dipaksa-berperang