![]() |
Militer Turki |
Pasukan militer Suriah dituduh menjatuhkan bom yang berisi gas klorin dari helikopter ke kawasan pinggiran Kota Aleppo. Pekerja bantuan di kawasan yang dikuasai pemberontak Suriah itu, mengatakan 80 orang cedera dan warga menderita kesulitan bernafas setelah serangan.
Ibrahem Alhaj, seorang pekerja bantuan dari Kelompok Pertahanan Sipil Suriah, mengatakan dia tiba di tempat serangan tak lama setelah helikpoter menjatuhkan bom yang menurutnya berisi empat tabung klorin.
Laporan itu masih belum dipastikan kebenarannya, namun salah satu penyelidikan yang dipimpin PBB pada Agustus 2016, menemukan Pemerintah Suriah setidaknya menggunakan klorin dalam dua kesempatan.
Klorin merupakan bahan kimia yang biasa digunakan di industri namun penggunaannya dalam senjat dilarang berdasarkan Konvensi Senjata Kimia. Upaya pasukan Pemerintah Suriah mengepung Kota Aleppo, menurut PBB, merupakan upaya untuk melangsungkan kembali perang yang brutal.
Dalam laporan ke-12 tentang Suriah yang dipublikasikan PBB, Rabu (7/9), disebutkan sekitar 600.000 orang hidup dalam pengepungan dengan 300.000 terperangkap di kota Aleppo.
Rudal
Sementara itu, kelompok militan Negara Islam (Islamic State/IS) menembakkan rudal ke arah utara Suriah, Selasa (6/9), sehingga menewaskan dua tentara Turki. Insiden itu terjadi setelah pasukan Turki bersama pemberontak Suriah mengusir IS dari wilayah terakhirnya di sepanjang perbatasan Suriah-Turki.
“Dua rekan pahlawan kita telah menjadi martir dan lima lainnya terluka dalam serangan roket Daesh (nama lain kelompok IS) ke arah tank-tank kita,” demikian pernyataan militer Turki, Selasa.
Militer Turki menyebutkan serangan itu dilakukan di desa al-Waqf, Suriah. Sebelumnya, Turki meluncurkan serangan mendadak ke Suriah yang disebut Perisai Efrat, untuk mendukung para pemberontak Suriah dalam mendorong IS keluar dari Kota Jarablus dan membatasi upaya pasukan Kurdi Suriah ke arah barat di Sungai Efrat.
Lewat pernyataannya, militer Turki menyatakan militan menembakkan roket ke arah tank-tank pasukan Turki selama pertempuran di sebelah timur Kota Al-Rai, dekat wilayah dimana IS terdorong keluar dari Suriah, pada Minggu (4/9). Disebutkan, para tentara yang terluka dievakuasi dengan helikopter. Dua pemberontak Suriah yang didukung Turki juga tewas dan dua pemberontak yang terluka juga sudah diselamatkan.
Dua tentara Turki yang tewas kemarin bukanlah korban pertama sejak peluncuran serangan mendadak ke Suriah, tapi keduanya adalah korban pertama yang tewas di tangan IS. Di hari kelima operasi, tentara Turki tewas dalam pertempuran dengan para pejuang Kurdi di sebelah utara Suriah.
Pada Juli 2015, seorang tentara Turki juga tewas setelah militan IS menembak dari perbatasan ke arah Turki. Ankara langsung memerintahkan serangan udara melawan IS di Suriah sebagai aksi balas dendam.
Sumber : http://www.beritasatu.com/dunia/384065-serbu-aleppo-militer-suriah-gunakan-bom-klorin.html
Ibrahem Alhaj, seorang pekerja bantuan dari Kelompok Pertahanan Sipil Suriah, mengatakan dia tiba di tempat serangan tak lama setelah helikpoter menjatuhkan bom yang menurutnya berisi empat tabung klorin.
Laporan itu masih belum dipastikan kebenarannya, namun salah satu penyelidikan yang dipimpin PBB pada Agustus 2016, menemukan Pemerintah Suriah setidaknya menggunakan klorin dalam dua kesempatan.
Klorin merupakan bahan kimia yang biasa digunakan di industri namun penggunaannya dalam senjat dilarang berdasarkan Konvensi Senjata Kimia. Upaya pasukan Pemerintah Suriah mengepung Kota Aleppo, menurut PBB, merupakan upaya untuk melangsungkan kembali perang yang brutal.
Dalam laporan ke-12 tentang Suriah yang dipublikasikan PBB, Rabu (7/9), disebutkan sekitar 600.000 orang hidup dalam pengepungan dengan 300.000 terperangkap di kota Aleppo.
Rudal
Sementara itu, kelompok militan Negara Islam (Islamic State/IS) menembakkan rudal ke arah utara Suriah, Selasa (6/9), sehingga menewaskan dua tentara Turki. Insiden itu terjadi setelah pasukan Turki bersama pemberontak Suriah mengusir IS dari wilayah terakhirnya di sepanjang perbatasan Suriah-Turki.
“Dua rekan pahlawan kita telah menjadi martir dan lima lainnya terluka dalam serangan roket Daesh (nama lain kelompok IS) ke arah tank-tank kita,” demikian pernyataan militer Turki, Selasa.
Militer Turki menyebutkan serangan itu dilakukan di desa al-Waqf, Suriah. Sebelumnya, Turki meluncurkan serangan mendadak ke Suriah yang disebut Perisai Efrat, untuk mendukung para pemberontak Suriah dalam mendorong IS keluar dari Kota Jarablus dan membatasi upaya pasukan Kurdi Suriah ke arah barat di Sungai Efrat.
Lewat pernyataannya, militer Turki menyatakan militan menembakkan roket ke arah tank-tank pasukan Turki selama pertempuran di sebelah timur Kota Al-Rai, dekat wilayah dimana IS terdorong keluar dari Suriah, pada Minggu (4/9). Disebutkan, para tentara yang terluka dievakuasi dengan helikopter. Dua pemberontak Suriah yang didukung Turki juga tewas dan dua pemberontak yang terluka juga sudah diselamatkan.
Dua tentara Turki yang tewas kemarin bukanlah korban pertama sejak peluncuran serangan mendadak ke Suriah, tapi keduanya adalah korban pertama yang tewas di tangan IS. Di hari kelima operasi, tentara Turki tewas dalam pertempuran dengan para pejuang Kurdi di sebelah utara Suriah.
Pada Juli 2015, seorang tentara Turki juga tewas setelah militan IS menembak dari perbatasan ke arah Turki. Ankara langsung memerintahkan serangan udara melawan IS di Suriah sebagai aksi balas dendam.
Sumber : http://www.beritasatu.com/dunia/384065-serbu-aleppo-militer-suriah-gunakan-bom-klorin.html