 |
| Presiden Duterte |
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dilaporkan ingin membebaskan negaranya dari “belenggu ketergantungan” terhadap Amerika Serikat (AS). Pembebasan ini karena AS dianggap tidak dapat lagi menjamin kedaulatan Filipina yang berada di bawah ancaman. Informasi itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Filipina.
Sekretaris Luar Negeri Perfecto Yasay mengatakan Presiden Duterte akan mempertimbangkan dan mengubah arah kebijakan luar negeri Filipina. Menurut Duterte, Filipina tidak akan tunduk lagi kepada tuntutan dan kepentingan Pemerintah AS.
"Melepaskan diri dari belenggu ketergantungan untuk secara efektif mengatasi ancaman internal dan eksternal harus menjadi sebuah keharusan. Karena itu, Filipina ingin mengakhiri pengabdian terhadap kepentingan AS,” tulis Yasay dalam akun Facebook miliknya, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (7/10/2016).
Pernyataan Yasay hanya menjelang beberapa hari usai Presiden Duterte mengatakan bahwa latihan militer Filipina dan AS menjadi yang terakhir kali. Karena itu, perjanjian pertahanan dengan AS akan ditinjau kembali sampai waktu yang belum ditentukan. Kendati demikian, terdapat kemungkinan hubungan pertahanan kedua negara akan segera dihentikan.
Sebelum ini, Presiden Duterte kembali mencaci maki Presiden AS Barack Obama. Duterte mengatakan bahwa Presiden Obama harus pergi ke neraka. Ini disebabkan tajamnya kritik Obama terhadap perang melawan obat-obat di Filipina.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/10/07/18/1508349/presiden-duterte-bakal-bebaskan-filipina-dari-belenggu-as
Sekretaris Luar Negeri Perfecto Yasay mengatakan Presiden Duterte akan mempertimbangkan dan mengubah arah kebijakan luar negeri Filipina. Menurut Duterte, Filipina tidak akan tunduk lagi kepada tuntutan dan kepentingan Pemerintah AS.
"Melepaskan diri dari belenggu ketergantungan untuk secara efektif mengatasi ancaman internal dan eksternal harus menjadi sebuah keharusan. Karena itu, Filipina ingin mengakhiri pengabdian terhadap kepentingan AS,” tulis Yasay dalam akun Facebook miliknya, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (7/10/2016).
Pernyataan Yasay hanya menjelang beberapa hari usai Presiden Duterte mengatakan bahwa latihan militer Filipina dan AS menjadi yang terakhir kali. Karena itu, perjanjian pertahanan dengan AS akan ditinjau kembali sampai waktu yang belum ditentukan. Kendati demikian, terdapat kemungkinan hubungan pertahanan kedua negara akan segera dihentikan.
Sebelum ini, Presiden Duterte kembali mencaci maki Presiden AS Barack Obama. Duterte mengatakan bahwa Presiden Obama harus pergi ke neraka. Ini disebabkan tajamnya kritik Obama terhadap perang melawan obat-obat di Filipina.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/10/07/18/1508349/presiden-duterte-bakal-bebaskan-filipina-dari-belenggu-as
