![]() |
C295W |
Setelah merampungkan fase ujicoba untuk menentukan kecocokan, AU India akhirnya memutuskan untuk meneruskan program pengadaan pesawat angkut C295W, varian terbaru dari CASA 295 yang sudah dilengkapi teknologi winglet untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan memampukan pengoperasiannya pada ketinggian tinggi. AU India membutuhkan kemampuan tersebut karena harus melakukan resuplai pada pasukan perbatasannya yang berjaga di Himalaya.
Seperti dikutip indianmilitarynews.com (30/12/2016), India sudah melakukan beragam skenario ujicoba atas C295W selama setahun lebih, dan pada Agustus hasilnya pun keluar dengan nilai memuaskan. AU India membeli C295W sebagai pengganti dari armada Avro/Hindustan Aeronautics HS748 yang sudah bertugas lebih dari empat dekade. AU India mengoperasikan 56 unit HS748, sehingga C295W penggantinya yang akan dibeli pun jumlahnya sama.
Program pengadaan dengan total pembelian sebesar 56 unit pesawat tersebut nantinya akan menjadikan AU India sebagai pengguna terbesar pesawat produk Airbus Defense & Space tersebut di Asia Pasifik, dan bahkan dunia.
Menariknya, sejalan dengan program Make in India, Airbus Defense & Space menyepakati keinginan pemerintah India untuk membuat pesawat angkut taktis yang laris manis ini di dalam negeri Ganesha. Perjanjiannya adalah, 16 pesawat pertama akan disiapkan dan dibuat di pabrik CASA di Spanyol dalam kondisi siap terbang dan digunakan, sembari menyiapkan line assembly di India sehingga 40 pesawat sisanya dapat dikerjakan di dalam negeri India.
Pabrikan yang ditunjuk untuk mengerjakan orderan AU India adalah TASL (Tata Advanced System Ltd.), yang terhitung pabrikan baru dan statusnya sebagai perusahaan swasta. Proyek kerjasama dan pembuatan berbagai macam pesawat militer biasanya dikerjakan HAL (Hindustan Aeronautics Limited). TASL pada gilirannya akan menggandeng lebih dari 45 perusahaan pemasok dan akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 6.000 orang.
Sejumlah perusahaan di bawah Tata sudah lama bermitra dengan Airbus Defense & Space, dimana sebelumnya Tata Advanced Materials Ltd. sudah lama dipercaya mengerjakan komponen komposit pada segmen sayap pesawat angkut A350XWB dan A320.
Ada lagi TAL Manufacturing Solutions yang membuat 500 lembaran metal dan sub-assembly untuk A320. TASL sebelum mengerjakan orderan C295W sudah pernah mengerjakan orderan pembuatan pod pengisian bahan bakar milik A330 MRTT berdasarkan orderan maklon dari Chobham.
Kontrak pengadaan C295W diperkirakan akan dapat ditandatangani sebelum Juli 2017. Nilai kontrak pengadaan diperkirakan akan mencapai 2,8 miliar dolar AS untuk seluruh pesawat dan fasilitas pembuatannya. Dengan hak memproduksi C295W yang diterima TASL, bukan tidak mungkin India dan Tata akan menjadi negara pemilik fasilitas produksi C295 terbesar di Asia Pasifik.
Pesawat C295 juga sudah dioperasikan lebih dahulu oleh TNI AU sejak tahun 2010, dengan pelibatan PT Dirgantara Indonesia untuk kepentingan transfer teknologi. Aryo Nugroho
Sumber : http://angkasa.co.id/