 |
| Airbus A400M |
Reuters (31/3) memberitakan dalam sebuah laporan rahasia yang diterbitkan militer Jerman, mereka ternyata meragukan kapabilitas A400M milik mereka sendri dalam memenuhi tuntutan misi tepat waktu, apalagi programnya sendiri terus bermasalah. Indonesia sendiri diketahui membeli 2 unit pesawat tersebut untuk jembatan udara nusantara.
Laporan tersebut mengatakan bahwa ada resiko signifikan dimana A400M tidak dapat memenuhi seluruh tuntutan taktis pada saat AU Jerman memensiunkan pesawat C-160 Transall pada tahun 2021.
“Ada ketidakjelasan, apakah A400 memang bisa, dan jika bisa kapan, dan seberapa matangnya kemampuan A400M dengan seluruh tuntutan teknis yang diinginkan oleh Bundeswehr,” kata laporan tersebut.
Airbus sendiri membela diri dengan mengatakan bahwa cara yang digunakan Jerman untuk menghitung kemampuan dan persiapan misi terkait A400 sangat berbeda dari negara lain. Airbus mengambil contoh bahwa Perancis hanya butuh 90 menit untuk merencanakan misi taktis dan 40-60 menit untuk misi biasa, ujar juru bicara Airbus. (Aryo Nugroho)
Sumber : c.uctalks.ucweb.com/
