![]() |
BTR-50PM |
Penguasaan teknik pertempuran mutlak dimiliki oleh setiap prajurit, termasuk pada awak panser amfibi (pansam) BTR-50PM dari Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi 2 Marinir (Yonranratfib 2 Mar) yang hari ini (18/3) melaksanakan Uji Nilai Perorangan Kesenjataan (UNPK) TW I TA 2019.
UNPK dilakukan untuk mengatasi problem manuver kendaraan tempur (ranpur) saat ‘melaut’ di kolam rampa uji kedap Denhar Pangkalan Marinir, Karangpilang, Surabaya
Dalam kesempatan ini Komandan Yonranratfib 2 Mar Mayor Marinir Iwan Permana selaku pimpinan latihan menyampaikan agar dalam pelaksanaan kegiatan UNPK yang dilaksanakan selama sepekan ini, kepada setiap prajurit yang terlibat hendaknya melaksanakan dengan serius dan wajib untuk senantiasa memelihara serta meningkatkan kemampuan teknik dan taktis bertempur Kavaleri sesuai tugas dan fungsinya dalam organisasi.
Lebih lanjut Komandan Yonranratfib 2 Mar itu juga menyampaikan tujuan kegiatan UNPK yang dilaksanakan secara periodik ini adalah untuk menilai kemampuan setiap prajurit dalam menguasai teknis maupun taktis Satuan tingkat peleton kesenjataan Kavaleri dalam melaksanakan operasi darat dan operasi amfibi.
“Sasaran latihan ini agar prajurit memiliki sikap mental dan daya tahan fisik yang baik sehingga mampu mendukung pelaksanaan tugas sebagai awak ranpur dengan standart nilai “75”(cukup) sesuai standar yang diharapkan,” jelasnya.
Kegiatan UNPK tersebut, melibatkan 92 personel dan material tempur Yonranratfib 2 Mar, 4 unit BTR 50 PM material tempur Yonranratfib 2 Mar. Adapun Lettu Mar Sugeng Widodo selaku Perwira materi dalam kegiatan tersebut menyampaikan materi UNPK meliputi mengemudi di laut, teknik gerakan kapal ke pantai, embarkasi dan debarkasi. Kegiatan dilaksanakan secara bergantian dan dibagi menjadi 5 gelombang.
Tentang BTR-50PM (Palawa Modification), pansam yang usianya dipastikan lebih tua dari awaknya ini secara spesifikasi mampu berenang dengan kecepatan 10 km per jam. Uniknya, BTR-50PM bisa berenang mundur pada kecepatan 5 Km per jam. Selain itu BTR-50 mampu menerjang ombak berketinggian maksimal 1,5 meter.
Sementara saat melaju di darat, BTR-50PM dengan mesin diesel Detroit 6V92T dapat melesat maksimum dengan kecepatan 44 km per jam. Itu di jalan mulus, sedangkan bila melintasi medan off-road, BTR-50PM kecepatan ranpur amfibi ini menjadi 25 km per jam.
Untuk senjata utama (main weapon) adalah senapan mesin GPMG kaliber 7,62 mm buatan FN Belgia. Sebanyak 1.800 butir peluru FN biasanya dibawa BTR-50 dalam operasi tempur. (Gilang Perdana)
Sumber : https://www.indomiliter