General Atomics Aeronautical Systems, Inc (GA-ASI) menawarkan wahana udara tak berawak (UAV) medium-altitude, long-endurance (MALE) MQ-9 Reaper untuk memenuhi kebutuhan di Malaysia untuk meningkatkan kemampuan pengawasan maritimnya.
![]() |
MQ-9 Reaper |
Terry Kraft, wakil presiden regional GA-ASI untuk pengembangan strategis internasional di Asia Tenggara, mengatakan kepada Jane bahwa perusahaan itu sedang dalam "diskusi" dengan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) tentang kemungkinan program tersebut.
Berbicara menjelang pameran Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2019 di Malaysia, yang dimulai pada 26 Maret, Kraft mengatakan pemerintah Malaysia telah mengajukan total "sembilan pesawat" tetapi tidak menjelaskannya lebih lanjut. Dia menambahkan bahwa GA-ASI menawarkan Malaysia varian MQ-9A Guardian dan MQ-9B SeaGuardian.
Dalam memposisikan Reaper untuk Malaysia, GA-ASI bertujuan untuk menyediakan negara itu "system-of-systems" yang "sangat dapat dioperasikan Angkatan Bersenjata Malaysia dan dengan sekutu-sekutu utama", kata perusahaan itu. Dalam mendukung proposalnya, GA-ASI juga menawarkan paket kolaborasi industri yang komprehensif sesuai dengan persyaratan offset pertahanan Malaysia.
Kraft mencatat bahwa pendekatan 'sistem' tersebut mencerminkan berbagai kemampuan canggih yang ditawarkan ke Malaysia melalui pengadaan Reaper. Meskipun spesifikasi final akan tergantung pada persyaratan RMAF, Kraft mengatakan kemampuan ini akan mencakup sistem detect and avoid (DAA) terintegrasi, sistem peluncuran dan recovery berbasis komunikasi satelit, kontrol pesawat secara multiple, kemampuan landasan pacu pendek, dan kendali over-the-horizon dengan satelit.
Kemampuan pengawasan tambahan akan tersedia melalui pengadaan MQ-9B SeaGuardian, tambahnya.
Keuntungan lebih lanjut yang akan ditawarkan melalui interoperabilitas Reapers dengan "semua sistem buatan AS" dan negara-negara lain yang telah berkomitmen untuk pengadaan pesawat tersebut, termasuk Australia dan
India, kata Kraft. "Interoperabilitas memungkinkan negara-negara ini untuk berbagi informasi secara lancar dan berkolaborasi untuk dukungan logistik dan pemeliharaan," katanya. (Angga Saja - TSM)
India, kata Kraft. "Interoperabilitas memungkinkan negara-negara ini untuk berbagi informasi secara lancar dan berkolaborasi untuk dukungan logistik dan pemeliharaan," katanya. (Angga Saja - TSM)
Sumber : janes.com