![]() |
Mesin Sukhoi |
Menurut sebuah dokumen yang ditandatangani oleh Deputi Dinas Federal untuk Kerjasama Teknis Militer (FSVTS) M. Petukhov, yang dikirimkan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Udara, tertanggal 27 Februari 2019 tentang perbaikan pesawat di Ukraina, termasuk mesin-mesin AL-31F untuk Su-27, Petukhov menyatakan bahwa sertifikasi perusahaan Ukraina untuk kepatuhan (compliance) dengan dokumentasi teknis saat ini tidak dilakukan, censor.Net melaporkan Rabu (13/03).
Secara terpisah surat itu menekankan bahwa pihak Rusia "tidak akan bertanggung jawab atas pengoperasian pesawat semacam itu."
Direktur Jenderal Ukroboronprom, Pavlo Bukin dalam menanggapi laporan itu, mengatakan, “Ukraina adalah pemain yang kuat di pasar untuk perbaikan, kelaikan udara dan modernisasi pesawat, termasuk yang dikembangkan di negara lain, dan saat ini Ukroboronprom, di fasilitas Lutsk Repair Plant, sedang melaksanakan kontrak untuk perbaikan mesin pesawat untuk TNI-AU.
Itulah sebabnya Rusia berusaha menekan para mitranya dan mitra Ukraina di Indonesia dan negara lain, dan surat-surat serupa adalah upaya untuk mendorong kami keluar dari pasar internasional yang menjanjikan tersebut."
Dia mencatat bahwa Ukraina memiliki dokumentasi teknis yang diperlukan untuk perbaikan besar saat ini, melakukan perawatan sumber daya armada pesawat militer dari berbagai jenis, seperti MiG, Su, Il, Mi. Menurutnya, hak-hak tersebut tidak berlaku surut, dan Rusia tidak memiliki alasan hukum untuk menuntut lisensi tambahan dari Ukraina.
"Berkenaan dengan regulasi pesawat militer, setiap operator menetapkan aturannya sendiri dan membuat perubahan pada desain. Kebebasan adalah menyangkut kecukupan potensi ilmiah, teknis, desain, dan produksi dari masing-masing negara. Oleh karena itu, klaim pengembang atau produsen, dalam hal ini, Rusia, tidak relevan." kata Bukin.
"Perbaikan harus dilakukan dalam volume penuh dan sesuai dengan teknologi menurut dokumentasi perbaikan yang berlaku di perusahaan sesuai dengan standar, spesifikasi dan dasar hukum lainnya yang berlaku di Ukraina. Sebelum kontrak selesai, perwakilan pelanggan harus melakukan verifikasi perusahaan, memeriksa kapasitas produksi, memeriksa sertifikat yang ada, membenarkan keabsahan perbaikan dan tingkat standar kualitas", kata Bukin.
Dia menegaskan bahwa repair plant [Ukraina] telah memutuskan melakukan substitusi impor suku cadang. "Perusahaan ini bekerja sama dengan pabrik-pabrik penerbangan Ukraina terkemuka, biro desain dan lembaga, berkat kerja sama ini, serta suku cadang yang diproduksi oleh pabrik sendiri, sepenuhnya memperbaiki mesin pesawat untuk Angkatan Udara Ukraina dan pelanggan asing," kata Pavel Bukin.
Menurut Bukin, Lutsk Repair Plant "Motor" telah melakukan perbaikan mesin pesawat, remote aggregates boxes (VKA) mesin AL-31F dan GTDE-117-1 sejak 1990. (Angga Saja - TSM)
Sumber : defenseworld.net