Begini Proses Bocornya Rahasia Jet Tempur Siluman F-35 AS Jika Turki Membeli S-400 Rusia - Radar Militer

07 April 2019

Begini Proses Bocornya Rahasia Jet Tempur Siluman F-35 AS Jika Turki Membeli S-400 Rusia


Media Amerika Serikat (AS), Air Force Times, menerbitkan rincian kekhawatiran Washington memasok jet tempur siluman F-35 kepada Turki karena Ankara menolak membatalkan pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Rincian itu termasuk proses bocornya rahasia jet tempur canggih itu karena didekatkan dengan senjata pertahanan Moskow.
Jet Tempur Siluman F-35
Jet Tempur Siluman F-35  
Menurut peneliti akuisisi militer di American Enterprise Institute, Rick Berger, masalah utama dengan S-400 adalah bahwa sistem pertahanan itu akan terhubung ke tautan data taktis yang disebut Link 16, dan Identification Friend or Foe System (Sistem Identifikasi Teman atau Musuh) yang akan memungkinkannya mengidentifikasi dengan benar F-35 dengan ramah di udara.
Jika Turki berhasil memasukkan S-400 Rusia ke sistem senjata NATO, itu berarti bahwa sistem pertahanan udara Moskow tersebut akan mendapatkan akses pada kode-kode Link 16 terenkripsi, data transponder F-35 dan karakteristik emisi, yang memungkinkannya mendeteksi dan mengidentifikasi jet tempur siluman itu dengan benar di udara.
Menurut Berger, ini berarti bahwa jika salah satu dari S-400 yang saling berhubungan melalui jaringan militer berhasil membocorkan data rahasia F-35 ke Moskow berkat ahli malware Rusia, maka akan membuat sebagian besar keuntungan F-35 menjadi tidak berguna.
Berger menambahkan, hal yang sama berlaku untuk pesawat lain yang kurang canggih, yang dioperasikan oleh Turki.
"Dengan F-35 terbang dalam jarak dekat ke sistem S-400, seiring waktu, Anda dapat mengumpulkan karakteristik siluman sensitif F-35 ini dan mempelajari kemampuan silumannya yang terperinci," kata Berger, yang dilansir Sabtu (6/4/2019).
Peneliti itu melanjutkan, begitu Rusia memperoleh kode Link 16, mereka akan dapat "menipu" transmisi dan mengirim sinyal palsu kepada pasukan NATO, yang pada dasarnya menipu pasukan aliansi yang dipimpin Amerika tersebut.
Pada saat yang sama, Washington dapat menghadapi masalah bahkan jika AS tidak memasok F-35 ke Turki di bawah kontrak. Salah satu kelemahannya adalah kebutuhan untuk mencari pemasok lain untuk suku cadang F-35, yang beberapa di antaranya dibuat secara eksklusif di Turki pada saat ini.
Andrew Philip Hunter, mantan eksekutif senior di Departemen Pertahanan yang diwawancarai oleh Air Force Times, mengindikasikan bahwa menemukan produsen alternatif untuk suku cadang F-35 akan membuat AS mengeluarkan biaya besar, tetapi itu juga akan memengaruhi ekonomi Turki.
AS dilaporkan telah menghentikan semua pengiriman jet tempur siluman F-35 ke Turki karena Ankara terus menolak untuk membatalkan perjanjian pembelian S-400 dengan Rusia. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini mengindikasikan bahwa pembelian itu tetap berlanjut karena AS gagal membuat penawaran sistem pertahanan udara yang lebih baik daripada Rusia.
Terlebih lagi, Ankara dapat menolak hak AS untuk menempatkan pasukannya di Pangkalan Udara Incirlik, yang digunakan Washington secara aktif untuk operasi Timur Tengah-nya, sebagai pembalasan atas penghentian pasokan F-35.
"Kami agak tertidur saat berjalan menuju keniscayaan bahwa Turki keluar dari program F-35. Jika kami tidak memberi mereka F-35, mengapa mereka menginginkan orang-orang kami di sana," kata Berger.
Bahkan jika skenario ini tidak terjadi, pasukan AS di Pangkalan Udara Incirlik masih akan terbatas dalam manuver mereka. Yaitu, mereka tidak akan dapat menggunakan F-35 juga, jika S-400 dikerahkan di dekatnya, karena senjata pertahanan Rusia itu masih akan mampu mengumpulkan informasi tentang karakteristik F-35.
Hunter mencatat bahwa pangkalan itu tidak penting bagi AS, karena Washington dapat beralih ke negara-negara Timur Tengah lainnya, seperti Qatar, di mana Washington juga memiliki pangkalan militer. Pada saat yang sama, Qatar juga menunjukkan minat pada sistem S-400 Rusia.
"Dugaan saya adalah orang-orang militer kita juga tidak akan senang dengan hal itu," kata Berger.
Washington telah berusaha meyakinkan Ankara untuk membatalkan kesepakatan pengadaan S-400 dengan Rusia selama lebih dari setahun, tetapi dengan sejauh ini upaya tersebut gagal. Dalam wawancara terbarunya, Presiden Erdogan mencatat bahwa Ankara telah mencoba membeli sistem pertahanan rudal Patriot, tetapi AS gagal memberikan penawaran yang lebih baik daripada Rusia dan karenanya Turki tetap melanjutkan dengan opsi pembelian S-400.
AS berulang kali menyatakan keprihatinannya bahwa S-400 di Turki dapat membahayakan jet F-35 dan mengancam akan menghentikan pasokan F-35 ke Ankara. Menurut beberapa laporan, Washington sudah melakukannya. Dalam perkembangan terbaru, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan bahwa Ankara harus memilih antara S-400 atau keanggotaannya di NATO.
Turki mengecam AS karena menggunakan F-35 untuk "memeras" Ankara agar membatalkan kesepakatan pembelian S-400 Rusia. Erdogan telah berulang kali mengindikasikan bahwa Turki tidak akan membatalkan kesepakatan dengan Rusia dan telah menuntut pengiriman jet siluman Amerika itu tepat waktu sesuai kontrak. (Muhaimin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb