Pentagon Soroti Kapal Selam Serbu China - Radar Militer

04 Mei 2019

Pentagon Soroti Kapal Selam Serbu China


Pejabat Pentagon mengatakan meningkatnya aktivitas militer China di kawasan Arktik di kutub utara bisa membuka jalan pengerahan kapal selam di sana.
Laporan Pentagon menyebut kapal selam ini bisa berfungsi sebagai pencegah terhadap terjadinya serangan nuklir dari negara lain.
Kapal Selam China
Kapal Selam China 
Laporan ini termasuk dalam laporan tahunan militer Amerika Serikat ke Kongres mengenai militer China. Laporan ini muncul setelah publikasi pertama Beijing mengenai kebijakan di kawasan Arktik berupa white paper pada Juni 2018.
“Riset peneliti sipil bisa mendukung bahwa meningkatnya kehadiran militer China di Laut Arktik bisa berlanjut berupa pengerahan kapal selam di kawasan ini,” begitu bunyi laporan Pentagon seperti dilansir Reuters pada Jumat, 3 Mei 2019.
Laporan ini menyebut militer China telah menetapkan modernisasi armada kapal selam sebagai prioritas tinggi. Saat ini, angkatan laut China mengoperasikan empat kapal selam, yang dilengkapi dengan rudal balistik berhulu ledak nuklir.
China juga memiliki enam kapal selam serbu yang ditenagai nuklir. Selain itu, China masih memiliki 50 kapal selam serbu konvensional.
“Pertumbuhan armada kapal selam China telah melambat dan bakal mencapai 65 - 70 kapal selama pada 2020,” begitu prediksi yang tercantum dalam laporan itu.
Laporan ini menyebut China telah membangun enam kapal selam kelas Jin. Ada empat kapal selam jenis ini yang telah beroperasi dan dua lainnya masih dibuat di galangan Huludao.
Pada laporan Januari 2019, lembaga Defense Intelligence Agency, yang berada di bawah Pentaon, mengatakan China membutuhkan sedikitnya lima kapal selam kelas Jin untuk mempertahankan kemampuan pencegah serangan nuklir di laut.
Pada saat yang sama, Amerika Serikat dan sekutu terus memperluas pengerahan kapal perang anti-kapal selam di kawasan Asia Timur. Ini dilakukan dengan juga melibatkan pesawat pemburu kapal selama P-8 Poseidon dari Singapura dan Jepang.
Pentagon juga menyebut Denmark merasa khawatir dengan aktivitas China di area Greenland. Aktivitas itu berupa proposal untuk pendirian stasiun riset dan stasiun darat pengendali satelit, membangun bandara dan meningkatkan aktivitas penambangan.
Media National Interest menyebut pemimpin China sejak lama tertarik dengan pembangunan armada kapal selam. “Mao Zedong pernah mengatakan China akan membangun kapal selam nuklir meskipun itu membutuhkan waktu sepuluh ribu tahun,” begitu dilansir media ini.
Media internal China yaitu Naval and Merchant Ships melansir argumen bahwa negara membutuhkan kapal selam serbu nuklir untuk menjaga wilayah laut sejauh setidaknya 500 kilometer dari daratan. Ini termasuk untuk menjaga kelangsungan proyek Jalur Sutra Baru oleh China.
Sumber : tempo.co

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb