Inggris Kembali Kerahkan Kapal Perang ke Baltik Setelah 100 Tahun - Radar Militer

01 Juli 2019

Inggris Kembali Kerahkan Kapal Perang ke Baltik Setelah 100 Tahun


Terakhir kali kapal Angkatan Laut Inggris terlibat dalam operasi skala di Laut Baltik adalah selama Operasi Red Trek pada tahun 1918-1919.
Ketika itu Inggris berusaha menghilangkan republik Soviet yang baru lahir sebagai bagian dari intervensi militer Sekutu terhadap Moskow selama Perang Saudara Rusia.
HMS Albion
HMS Albion 
Menteri Pertahanan Inggris Penny Mordaunt menyebut, latihan Baltik ini bagi Pasukan Gabungan Ekspedisi (Joint Expeditionary Forces) Inggris merupakan pengerahan Angkatan Laut terbesar di Baltik selama lebih dari seratus tahun.
Berbicara kepada wartawan di atas kapal perang HMS Albion di Klaipeda, Lithuania, kurang 50 km dari eksklave Rusia Kaliningrad pada Jumat (28/6), Mordaunt membual bahwa latihan Operation Baltic Protector tahun ini melibatkan hampir 4.000 tentara dan 44 kapal dari sembilan Negara.
“Latihan ini mengirim pesan ke Moskow bahwa aliansi NATO selaras dan siap berurusan dengan Rusia,” tegasnya.
"Rusia menjadi lebih tegas, kami melihatnya mengerahkan lebih banyak pasukan dan senjata baru, dan kami bisa membayangkan skenario yang mungkin terjadi di masa depan,” ujar Menham. “Jadi, penting dan benar bahwa kita berdiri bersama dengan sekutu kita.”
Rusia telah berulang kali menyatakan keprihatinannya tentang aktivitas NATO, yang total pengeluaran pertahanannya diperkirakan melebihi 1 triliun dolar AS tahun ini dibanding anggaran pertahanan Rusia tahun 2018 Rusia sebesar 63,8 miliar dolar.
Anggaran itu khususnya upaya reguler aliansi untuk meningkatkan kehadiran militer di sepanjang perbatasan Rusia di Eropa Timur.
Menurut Mordaunt, keterlibatan Inggris di Laut Baltik memberi Pasukan Ekspedisi Gabungan kekuatan yang dapat beradaptasi, kemampuan mengerahkan lebih dari 10.000 orang di berbagai misi, secara mandiri atau sebagai bagian dari operasi NATO.
"Kami telah menggeser anggaran kami untuk lebih fokus pada kawasan,” katanya.
Seiring dengan partisipasinya dalam Pasukan Ekspedisi Gabungan, Inggris juga memimpin batalion NATO di Estonia, mengerahkan 900 tentara. Sebanyak 120 lebih pasukan Inggris dan helikopter Apache ikut serta dalam latihan Iron Wolf di Lithuania awal bulan ini.
Selain Inggris dan Lithuania, Denmark, Estonia, Latvia, Belanda, Norwegia, Finlandia dan Swedia ikut serta dalam Operasi Pelindung Baltik (Operation Baltic Protector).
NATO mengharapkan untuk mengadakan total 102 latihan pada 2019, dengan negara-negara sekutu merencanakan 208 latihan nasional dan multinasional yang terpisah pada periode yang sama.
Sejak akhir Perang Dingin, NATO telah berkembang ke arah timur dengan memasukkan setiap bekas negara anggota Pakta Warsawa serta negara-negara Baltik dan beberapa republik dari bekas Yugoslavia.
Seiring pengerahan ribuan tentara dan latihan rutin di sepanjang perbatasan Rusia, para pejabat Rusia telah menyatakan keprihatinannya tentang penyebaran komponen perisai rudal AS di Polandia dan Rumania, yang katanya dapat dikonversi untuk tujuan ofensif. (Beny Adrian)
Sumber : angkasa.news

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb