Kontrak pembelian dua sistem Iron Dome untuk kemampuan pertahanan rudal jelajah sementara/interim Angkatan Darat Amerika Serikat telah diselesaikan, menurut seorang deputi yang bertanggung jawab atas upaya modernisasi pertahanan udara dan rudal AD AS.
Iron Dome dikembangkan bersama oleh perusahaan Amerika Raytheon dan perusahaan pertahanan Israel Rafael. Rudal tersebut sebagian diproduksi di Amerika Serikat.
![]() |
Iron Dome |
Sekarang setelah kontrak tersebut ditetapkan, Angkatan Darat AS akan dapat mengetahui jadwal pengiriman dan rincian dalam hal penerimaan sistem tersebut, kata Daryl Youngman kepada Defense News di acara Simposium Pertahanan Angkasa dan Rudal di Huntsville, Alabama, pada 8 Agustus.
Angkatan Darat AS telah menggeser pendanaannya ke dalam program Indirect Fires Protection Capability (IFPC), yang sedang dikembangkan untuk pertahanan melawan roket, artileri dan mortir serta pesawat terbang tak berawak dan rudal jelajah, untuk mengisi celah kemampuan yang dianggap mendesak untuk pertahanan rudal jelajah untuk sementara (interim). Kongres mengamanatkan Angkatan Darat AS untuk mengoperasikan dua baterai pada tahun fiskal 2020 fiskal dalam anggaran fiskal 2019 AD AS.
Iron Dome akan dapat mengisi kemampuan yang diperlukan AD AS tersebut secara berkelanjutan, tergantung bagaimana kinerjanya pada masa sementara tersebut, kata Youngman saat wawancara terpisah tak lama sebelum simposium.
"Kami sedang melakukan analisis dan eksperimen untuk kelanjutan IFPC," kata Youngman. "Jadi hal itu mencakup beberapa analisis dan simulasi tingkat engineering untuk menentukan kinerja beberapa pilihan sistem, termasuk Iron Dome, atau bagian dari Iron Dome, dan kemudian bagaimana kita mengintegrasikan semua itu ke dalam sistem [pertahanan udara dan rudal pertahanan] yang terintegrasi."
Kolonel Chuck Worshim, manajer proyek Angkatan Darat AS untuk sistem pertahanan rudal jelajah Program Executive Office Missiles and Space, mengatakan kepada Defense News pada bulan April bahwa AD AS sedang mengerjakan ulang strategi program IFPC yang berkelanjutan dan akan bereksperimen sepanjang musim panas dan musim gugur untuk seperti apa IFPC nantinya di luar pemenuhan kemampuan sementara/interim tersebut.
Sementara itu, Iron Dome akan diturunkan ke unit-unit operasional dan kemungkinan akan berpartisipasi dalam latihan formal dan informal untuk mengidentifikasi bagaimana sistem itu dapat digunakan sebagai bagian dari IFPC dan arsitektur pertahanan udara AD AS, dibandingkan dengan bagaimana saat ini digunakan di Israel melawan roket dan rudal yang datang dari jarak dekat.(Angga Saja-TSM)
Sumber : defensenews.com