Dubai Airshow 2019: UEA Beli 24 Pesawat Serang Ringan Buatan Dalam Negeri Calidus B-250 - Radar Militer

22 November 2019

Dubai Airshow 2019: UEA Beli 24 Pesawat Serang Ringan Buatan Dalam Negeri Calidus B-250


Perusahaan kedirgantaraan asal Uni Emirat Arab (UEA) Calidus LCC telah membukukan kontrak pertamanya untuk pesawat serang B-250, dimana Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab memesan 24 pesawat pada Dubai Air Show tanggal 20 November 2019. Kontrak tersebut, bernilai sekitar USD 260 juta, merupakan pertama kalinya militer UEA membeli pesawat yang diproduksi di dalam negeri. Pesawat B-250 pertama ditampilkan di Dubai Airshow 2017 setelah diluncurkan pada 2015.
Calidus B-250
Calidus B-250 
Calidus adalah perusahaan manufaktur dan pengembang teknologi pertahanan yang berkantor di Abu Dhabi (UEA). Didirikan pada tahun 2015 dan karenanya Calidus merupakan bagian integral dari struktur pertahanan UEA. B-250 dikembangkan bersama dengan perusahaan bernama Novaer di Brasil. 
Seperti yang disebutkan diatas, program B-250 diluncurkan pada tahun 2015 dan prototipe pertamanya dikembangkan dalam waktu 25 bulan, menyelesaikan penerbangan perdananya pada bulan Juli 2017. Desainer utama untuk proyek ini adalah Joseph Kovács, yang juga merupakan anggota dari tim desain pesawat serang ringan Embraer Tucano. Calidus berencana untuk membangun fasilitas manufaktur di Kota Al Ain untuk memfasilitasi produksi skala penuh B-250.
Dua prototipe dibangun di Brasil dan diangkut dengan angkutan udara ke Emirat. B-250 dengan warna serba hitam dengan registrasi PR-ZNT (kemudian bernomor seri 980) terbang selama pameran kedirgantaraan Dubai 2017 Air Show. B-250 dengan warna kamuflase abu-abu, dengan nomor seri 981 (ex PR-ZNU), dipamerkan pada pameran kedirgantaarn Dubai tahun ini, dengan sejumlah senjata eksternal yang diproduksi secara lokal yang juga turut dipajang.
Calidus B-250 lebih jauh digambarkan sebagai pesawat serang ringan yang unggul dan sangat efisien, dirancang khusus untuk zona peperangan asimetris. Pesawat mudah beradaptasi dengan medan dan kondisi cuaca yang paling sulit. Pesawat menggunakan struktur serat karbon, yang dapat menghadapi medan yang paling berat. 
Pesawat tersebut memamerkan teknologi inovatif untuk menghadirkan fleksibilitas dan kemudahan pengangkutan terbaik di kelasnya dengan biaya operasional yang rendah. B-250 mampu melakukan Close Air Support (CAS), Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR), Counterinsurgency (COIN), Persistent Air Support (PAS) dan Pelatihan Lanjutan dan Dasar.
B-250 merupakan pesawat latih dasar low-wing, berkursi tandem, mesin turboprop tunggal, dengan kemampuan counter-insurgency. Struktur sayap dan fuselage-nya seluruhnya terbuat dari serat karbon, sehingga membuatnya jauh lebih ringan daripada pesaingnya. Pesawat memiliki tujuh cantelan (hardpoint) untuk senjata, serta sistem EO/IR, dengan kapasitas hingga 1.800 kilogram. 
Pesawat memiliki fitur kokpit yang luas dan sistem avionik Rockwell Collins Pro Line Fusion II. Mesinnya menggunakan mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PT-6A-68 yang mampu memberikan daya 1.600 tenaga kuda. Di bawah hidung dapat dipasang turret elektro-optik/infra-merah Wescam MX-15.(Angga Saja-TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb