NATO Diklaim Dapat Rebut Kaliningrad Rusia dalam Dua Hari - Radar Militer

11 November 2019

NATO Diklaim Dapat Rebut Kaliningrad Rusia dalam Dua Hari


Sebuah situs media China, Eastday.com, mengatakan bahwa jika terjadi konflik antara NATO dan Rusia di wilayah Laut Baltik, aliansi bentukan Amerika Serikat (AS) itu dapat merebut wilayah Kaliningrad Rusia dalam waktu dua hari. Laporan itu mengutip pernyataan ahli strategi militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China terkemuka, Mayor Jenderal Du Wenlong.
Anggota Militer NATO
Anggota Militer NATO 
Menurut Du, Kaliningrad bukan tempat yang besar; memiliki luas 15.000 kilometer persegi dan terletak 1.000 kilometer jauhnya dari Moskow, tetapi sangat dekat dengan negara-negara NATO.
Ia juga menyatakan bahwa Rusia dapat cepat membalas dengan meluncurkan serangan di beberapa Ibu Kota Eropa. Du memperingatkan situasi ini akan memicu operasi skala besar di Eropa seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (10/11/2019).
Pernyataan ini muncul setelah Richard Hooker dari Jamestown Foundation, sebuah thinktank AS, mengklaim dalam sebuah laporan bahwa di bawah skenario "hipotetis" dari konflik bersenjata NATO dengan Rusia di wilayah Laut Baltik, aliansi tersebut harus secara khusus berfokus pada merebut kantong Rusia Kaliningrad dalam waktu setidaknya dua minggu.
"Sangat penting bahwa 1) pasukan NATO mengatasi benteng pertahanan udara Kaliningrad dalam waktu 14 hari untuk membawa keuntungan kekuatan udara aliansi; 2) pasukan di tempat dan bala bantuan yang datang dengan cepat bertahan selama 30 hari; dan 3) bala bantuan berat datang dalam kekuatan dan memasuki pertarungan selambat-lambatnya 30 hari setelah dimulainya peperangan. Hari ini, NATO tidak siap untuk mencapai salah satu dari tujuan ini,” tegas Hooker dalam laporan tersebut.
Pada saat yang sama, ia tidak menguraikan apa yang dapat memicu konflik bersenjata, hanya mengklaim bahwa Moskow memiliki rencana yang berkaitan dengan wilayah Baltik.
Menanggapi hal itu kepala wilayah Kaliningrad, Anton Alikhanov, menggambarkan laporan Hooker sebagai fiksi tabloid, menambahkan bahwa ia bosan mengomentari omong kosong Amerika.
Klaim Hooker mengikuti pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia pada bulan September yang menekankan bahwa kemampuan pertahanan udara di Wilayah Kaliningrad dalam mendeteksi, mengawal dan, jika perlu, menjamin netralisasi target udara di zona cakupannya, sudah diketahui semua pilot NATO yang pernah mendekati perbatasan Rusia di Baltik.
Pernyataan itu menyusul laporan bahwa Pentagon tengah membuat rencana yang berpotensi menembus pertahanan udara kawasan itu.
"Jika itu akan membuahkan hasil, kami akan siap untuk mengeksekusi," kata Komandan Angkatan Udara AS di Eropa dan Afrika, Jenderal Jeffrey Lee Harrigian, yang dikutip Breaking Defense merujuk pada rencana dan pelatihan yang relevan.
Mengomentari masalah ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov meyakinkan bahwa semua wilayah Rusia dilindungi dengan baik, sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Moskow melihat pernyataan Pentagon yang tidak bertanggung jawab tentang pengembangan rencana untuk menembus pertahanan udara dari daerah kantong Rusia Kaliningrad sebagai ancaman. (Berlianto)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb