Turki-Amerika Serikat Bentuk Tim Cari Dampak S-400 Terhadap F-35 - Radar Militer

16 November 2019

Turki-Amerika Serikat Bentuk Tim Cari Dampak S-400 Terhadap F-35


Juru bicara presiden Turki, Ibrahim Kalin mengatakan, pejabat Turki dan Amerika Serikat (AS) mulai bekerja untuk menyelesaikan masalah sistem pertahanan S-400 yang merusak hubungan kedua negara. Secara khusus, tim tersebut akan mengevaluasi dampak sistem pertahan buatan Rusia itu terhadap jet F-35 buatan AS.
Jet Tempur F-35 dan S-400
Jet Tempur F-35 dan S-400 
Kalin mengatakan Turki tidak mungkin membuang S-400, tetapi mencatat bahwa sistem pertahanan Rusia tidak akan diintegrasikan ke dalam jaringan pertahanan NATO. Hal ini telah berulang kali diperingatkan oleh banyak ahli atau dianggap hampir mustahil untuk melakukannya seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (16/11/2019).
Masalah S-400 Rusia di Turki diangkat antara lain selama pertemuan di Gedung Putih antara Presiden Donald Trump dan koleganya dari Turki Recep Tayyip Erdogan.
Meski pertemuan di Gedung Putih itu tidak membuahkan hasil dalam hal memperbaiki hubungan yang baru-baru ini tegang antara AS dan Turki, beberapa kemajuan telah dibuat. Yakni, Trump mengumumkan rencana untuk mengumpulkan pakar keamanan nasional dari kedua belah pihak untuk menghasilkan solusi untuk masalah S-400.
Presiden Erdogan, pada gilirannya, menyatakan pada hari berikutnya setelah pertemuan itu bahwa Turki tidak akan pernah membuang sistem S-400. Ia menyebut proses akuisisi Turki atas sistem rudal itu sebagai masalah yang berdaulat dan menyalahkan tuntutan AS untuk mengabaikan mereka sebagai "tidak benar". Erdogan selanjutnya menegaskan kembali pernyataan sebelumnya bahwa Ankara siap untuk membeli Patriot AS selain S-400.
AS menangguhkan pengiriman jet tempur F-35 ke Turki tahun ini setelah Ankara menolak memenuhi permintaan Washington untuk membatalkan kontrak pembelian sistem S-400 Rusia. Ankara menegaskan bahwa pembelian S-400 adalah masalah keamanan nasional dan menunjukkan bahwa AS telah menolak untuk menjual sistem pertahanan udara sendiri ketika Turki membutuhkannya. (Berlianto)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb