Menko Polhukam: Kerjasama Proyek Pengembangan Jet Tempur KFX-IFX dengan Korea Selatan Tetap Dilanjutkan - Radar Militer

14 Desember 2019

Menko Polhukam: Kerjasama Proyek Pengembangan Jet Tempur KFX-IFX dengan Korea Selatan Tetap Dilanjutkan


Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko-Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pembicaraan terkait kerja sama alutsista dengan Korea Selatan (Korsel) tetap dilanjutkan.
Pembicaraan tersebut secara spesifik membahas proyek pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX).
 Jet Tempur KFX-IFX
 Jet Tempur KFX-IFX 
"Pembicaraannya (soal kerja sama jenis alutsista itu) tetap dilanjutkan," ujar Mahfud seusai bertemu Menteri Pertahanan Korsel, Jeong Kyeong-Doo, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).
Menurut Mahfud, dalam pertemuan itu, Menteri Jeong membahas kembali kerja sama pengembangan pesawat tempur yang dimulai sejak 9 Maret 2009.
Pemerintah sempat mengajukan negosiasi ulang pengembangan pesawat. Beberapa poin yang dinegosiasikan adalah terkait pembiayaan, ongkos produksi, pemasaran, alih teknologi, hingga hak kekayaan intelektual.
"Tadi melanjutkan pembicaraan tentang kerja sama alutsista yang disebut KFX dan IFX, join pembuatan pesawat bersama," kata Mahfud.
Saat ini, kata Mahfud, proyek kerja sama pesawat tempur itu sudah sampai tahap negosiasi. Pihak Indonesia menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai juru bicara.
"Vocal point dari Indonesia memang yang ditunjuk Pak Prabowo selaku Menteri Pertahanan untuk berbicara antar-menteri pertahanan," tutur dia.
Saat disinggung perihal kesepakatan nilai kerja sama, Mahfud enggan memberi jawaban. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyerahkannya kepada Menhan Prabowo.
"Ya itu biar nantilah. Saya tidak masuk ke substansi. Substansinya nanti biar Pak Prabowo yang membicarakan," tambah Mahfud.
Sebelumnya, pada 2018, pemerintah mengajukan negosiasi ulang terkait pengembangan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) dengan Pemerintah Korea Selatan.
Menko Polhukam saat itu, Wiranto, mengatakan, pemerintah akan membentuk tim untuk membahas poin-poin negosiasi ulang pengembangan pesawat tersebut.
"Tentunya ini akan berdampak pada bagaimana agreement yang lalu yang kita sudah bicarakan. Hari ini kita merapatkan karena Presiden memerintahkan Polhukam mengetuai untuk tim renegosiasi ini kepada pihak Korea Selatan," kata Wiranto.
Kerja sama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX ini dimulai oleh Pemerintah Indonesia dan Republik Korea pada 9 Maret 2009. Total pembiayaan proyek sampai 2026 ini direncanakan sekitar 8 miliar dollar Amerika Serikat dan dibagi antara Korsel (80 persen) dan Indonesia (20 persen). ( Dian Erika Nugraheny)
Sumber : kompas.com

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb