Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan perlunya memantau tindakan Amerika Serikat (AS) dalam hal penempatan rudal jarak pendek dan menengah di Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Sebelumnya, kedua jenis rudal tersebut dilarang dalam Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF) yang telah runtuh.
Hal itu dikatakan Putin selama pidatonya di pertemuan Kementerian Pertahanan Rusia.
![]() |
Uji Coba Rudal Amerika Serikat |
"Tahun ini, AS pada dasarnya menghancurkan Perjanjian Senjata Nuklir Jangka Menengah dan itu sebabnya kita perlu memantau kemungkinan penyebaran misil semacam itu di seluruh dunia," kata Putin seperti dilansir dari Sputnik, Selasa (24/12/2019).
Presiden Rusia juga menyatakan keprihatinannya pada "degradasi" sistem kontrol senjata global, menambahkan bahwa keputusan AS untuk menarik diri dari Perjanjian INF pada 2019 bukan satu-satunya masalah yang berkontribusi terhadap hal ini. Ia mengatakan proses ini berlangsung di tengah berlanjutnya pertumbuhan sistem pertahanan anti-rudal global AS.
Lebih lanjut Putin mengatakan bahwa Rusia perlu memastikan pencegahan yang efektif terhadap agresi yang ditujukan pada dirinya sendiri atau sekutunya. Putin juga menyatakan bahwa negara itu akan terus meningkatkan kekuatan nuklirnya sampai pembicaraan baru tentang pengendalian senjata telah dimulai. Ia menambahkan bahwa Moskow siap untuk pembicaraan semacam itu, mengulangi seruan Kremlin agar AS bernegosiasi memperpanjang Perjanjian New START.
Washington pertama kali mengangkat masalah penghentian kewajibannya di bawah Perjanjian Senjata Nuklir Jangka Menengah (INF) pada 2018, ketika negara itu menuduh Rusia membuat rudal terlarang. Sementara Washington gagal menyajikan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut, Moskow mengajukan rudal tersebut dalam briefing untuk pers dan pemerintah lain, yang diabaikan oleh AS.
Menggunakan tuduhan itu Gedung Putih mengumumkan penarikan AS dari INF pada 2 Februari dan secara resmi menyelesaikan prosesnya pada 2 Agustus. Kurang dari sebulan kemudian, militer Amerika menguji coba rudal baru yang beroperasi pada jarak yang sebelumnya dilarang oleh perjanjian INF yang sekarang sudah tidak ada.
Uji coba rudal terlarang yang terakhir membuat Moskow percaya bahwa penarikan itu adalah tindakan yang direncanakan dan bahwa tuduhan ketidakpatuhan terhadap Rusia hanya dibuat untuk dijadikan alasan untuk melakukannya. Meskipun demikian, Kremlin telah mengusulkan agar Washington menghindari penyebaran rudal yang tidak sesuai dengan INF di dekat perbatasan Rusia, berjanji tidak akan mengerahkan rudal tersebut sebagai imbalan. (Berlianto)
Sumber : https://www.sindonews.com/