BAE Systems telah melengkapi kendaraan tempur infanteri (IFV) CV90 untuk menembakkan rudal antitank Spike buatan Israel, menurut sebuah pernyataan perusahaan.
![]() |
Uji Tembak Rudal Spike dari IFV CV90 |
Uji tembak dengan peluncur yang dipasang pada kendaraan menghancurkan sasaran pada jarak lebih dari 2.000 meter oleh Spike varian LR , yang merupakan singkatan dari "Long Range," kata pihak perusahaan itu.
Ini adalah pertama kalinya CV90, yang dibuat oleh BAE Systems Hägglunds Swedia, menawarkan kemampuan rudal antitank yang terintegrasi.
Menurut BAE, pengujian berlangsung di Swedia utara pada bulan lalu dalam suhu di bawah titik beku selama hujan salju dan penglihatan yang terbatas, kata pihak perusahaan.
"Kemampuan anti-tank terintegrasi ini menegaskan bahwa CV90 menjadi tolok ukur dalam hal memperluas keluarga kendaraan tempur lapis baja multi-misi," Dan Lindell, direktur platform CV90 di BAE Systems Hägglunds, dikutip dalam pernyataannya.
Kendaraan BAE tersebut sedang dalam proses untuk akuisisi kendaraan infanteri baru Ceko yang bernilai miliaran dolar. Persyaratan untuk kendaraan itu mencakup kemampuan untuk meluncurkan rudal anti-tank, fitur yang menjadi standar di banyak pasukan darat NATO.
Juga bersaing untuk tender Ceko, bernilai lebih dari $ 2 miliar, adalah General Dynamics European Land Systems dengan kendaraan Ascod, dan Lynx buatan Rheinmetall.
Kendaraan CV90 digunakan oleh angkatan bersenjata Denmark, Estonia, Finlandia, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Belanda, dengan lebih dari 1.200 unit dibuat, menurut pihak BAE.
Rudal Spike digunakan oleh beberapa negara Eropa, dengan integrasi pada kendaraan darat, helikopter dan pesawat sayap tetap, serta kapal, menurut pihak pabrikan Rafael.(Angga Saja-TSM)
Sumber : defensenews.com