Pada hari Senin, 13 Januari, Kementerian Pertahanan Belgia memberikan briefing terbatas untuk menjelaskan dan menggambarkan apa yang terjadi pada kendaraan lapis baja MPPV Dingo 2 detasemen ISTAR Belgia yang beroperasi di bawah komando Jerman di Mali dalam rangka misi perdamaian PBB MINUSMA (Mission des Nations-Unies au Mali).
![]() |
MPPV Dingo 2 Belgia Terkena IED di Mali |
Maj.Gen. Johan Peeters, Kepala Operasi Gabungan Angkatan Bersenjata Belgia, menjelaskan apa yang terjadi pada 1 Januari pukul 10:10 (waktu setempat, 11:10 GMT). Memimpin konvoi Jerman-Belgia ketika akan kembali ke markasnya di Gao, MPPV Dingo 2 Belgia melindas detonator yang memicu IED terbuat dari 30kg bahan peledak (masih dalam analisis untuk mengidentifikasi siapa yang membuatnya).
Bagian depan kendaraan hampir seluruhnya terlepas, mesinnya terlempar sekitar 50 meter jauhnya. Namun, meskipun mengalami ledakan yang dahsyat ini, hanya pengemudi dan penumpang depan yang mengalami luka ringan terkena peralatan dalam kendaraan yang terlempar. Mereka tertolong oleh "survivability cell" yang sangat kuat yang dirancang untuk kendaraan ini yang didasarkan sasis truk Mercedes Unimog.
Konvoi Belgia-Jerman segera dikerahkan dalam posisi aman di sekitar kendaraan yang hancur dan sebuah helikopter tiba dengan cepat di tempat kejadian untuk mengevakuasi dua tentara yang terluka ke rumah sakit Prancis Role 2 di mana mereka dirawat selama beberapa jam sebelum kembali ke unit mereka. Bangkai kendaraan Dingo 2 kemudian dibawa kembali ke markasnya. Kendaraan itu akan dikirim kembali ke Belgia untuk penyelidikan teknis dan hukum.
Dingo 2 cadangan telah dilengkapi sesuai kebutuhan dan akan menggantikan kendaraan yang hancur. Setelah memeriksa bahwa semua prosedur yang telah sepenuhnya diterapkan, markas besar militer Belgia memberi lampu hijau kepada unit untuk berpartisipasi lagi pada misi tersebut. Para prajurit yang terluka meminta untuk tetap di Mali dan melanjutkan tugas mereka.
85 anggota angkatan bersenjata Belgia saat ini dikerahkan di Mali dalam rangka MINUSMA, 16 di Bamako (ibu kota Mali) dan 69 di Gao, sektor operasional mereka berkisar hingga sekitar 100 kilometer utara kota ini. Ke-69 tentara tersebut termasuk dalam batalyon ISTAR (Intelligence, Surveillance, Target Acquisition and Reconnaissance) yang tercakup dalam komponen MINUSMA-MULTISENSOR untuk melakukan tugas pengintaian. Pada 2019, sekitar 180 insiden yang melibatkan IED terjadi di Mali, di mana sekitar 20 kejadian di daerah Gao.
Dingo adalah kendaraan berjenis MRAP militer dengan lapis baja berat dari Jerman yang didasarkan pada sasis Unimog dengan desain V-hull, yang diproduksi oleh perusahaan Krauss-Maffei Wegmann (KMW) Jerman. Kendaraan ini dirancang untuk mampu menahan ranjau darat, tembakan senapan, pecahan artileri dan bahaya nuklir-biologi-kimia.
Dingo memiliki desain modular dengan lima elemen: sasis, sel pelindung, ruang penyimpanan, ruang mesin, dan deflektor ledakan ranjau pada bagian bawah kendaraan. Desainnya mencakup sasis berlapis baja dengan blast pan, bukan hull monocoque yang lebih umum ditemukan pada kendaraan MRAP lain. Kendaraan tersebut menggunakan lapisan armor MEXAS buatan IBD Jerman dan desain jendela yang miring untuk menangkis ledakan dan peluru. Belgia memiliki sekitar 222 unti kendaraan tempur Dingo dalam berbagai varian.
Sumber : armyrecognition.com