T-7A Red Hawk merupakan pesawat latih dan pesawat serang ringan yang sedang dikembangkan dan dibangun Boeing bersama Saab. Boeing tertarik untuk mengekspor pesawat ini ke kawasan Asia-Pasifik, perusahaan AS itu mengumumkan di Singapore Airshow pada 12 Februari.
Wakil presiden penjualan internasional Boeing, Thomas Breckenridge mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan melihat peluang untuk penjualan global hingga 2.600 unit pesawat T-7As.
![]() |
T-7A Red Hawk |
Angkatan Udara AS telah melakukan kontrak untuk pengadaan 351 pesawat ini dengan biaya USD9,2 miliar yang diumumkan pada September 2018. Breckenridge juga mengindikasikan bahwa negara-negara Asia-Pasifik juga dapat menjadi pengguna pesawat jenis ini.
Breckenridge mengatakan beberapa faktor dapat menarik bagi pelanggan Asia-Pasifik meliputi: kokpit yang dapat dikonfigurasi ulang pesawat yang memungkinkannya untuk melengkapi berbagai pesawat tempur canggih, kemudahan pelatihan yang dapat didukung melalui sistem misi terbuka yang dibagikan oleh simulator dan pesawat terbang dan desain pesawat yang dapat memenuhi persyaratan misi di masa depan.
Dia juga menegaskan bahwa Boeing akan mengejar penjualan regional T-7A untuk memenuhi persyaratan pengadaan untuk pesawat latih dan pesawat serang ringan. Boeing memiliki rencana untuk membangun hingga 48 T-7As per tahun untuk USAF, direncanakan 2023 dapat bertugas untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Breckenridge mengatakan perusahaan juga memiliki kapasitas untuk mengintegrasikan pesanan ekspor baru ke dalam jadwal produksinya.
Breckenridge tidak memberikan rincian tentang potensi pelanggan di Asia-Pasifik ke depannya. Meskipun ia sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa Boeing telah mengadakan pembicaraan dengan Angkatan Udara Australia (RAAF) dan operator regional lainnya tentang program potensial untuk memasok T-7A. Berbicara pada 2019, dia mengatakan diskusi Boeing dengan RAAF ditujukan untuk mendukung pemahaman perusahaan tentang persyaratan pelatihan pilot di masa depan.(paijojr)
Sumber : https://www.janes.com/