Skuadron Angkatan Udara Amerika Serikat Kunjungi Pos Terdepan Norwegia - Radar Militer

15 Februari 2020

Skuadron Angkatan Udara Amerika Serikat Kunjungi Pos Terdepan Norwegia

Rusia mengungkapkan kekhawatirannya dengan kunjungan unit Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) ke pos terdepan Norwegia di Kutub Utara. Moskow pun mendesak Oslo untuk menahan diri dari apa yang disebutnya sebagai langkah menstabilkan gerakan di kawasan strategis.
Super Hercules C-130J USAF
Super Hercules C-130J USAF 
Skuadron staf Angkatan Udara AS mengunjungi pangkalan udara Norwegia di pulau Jan Mayen di Atlantik Utara pada bulan November untuk menguji lapangan terbang dan untuk melihat apakah pesawat transportasi militer Super Hercules AS C-130J dapat mendarat di sana.
Mengomentari kunjungan AS ke pulau itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan percaya aktivitas militer Norwegia baru-baru ini pada akhirnya ditujukan ke Rusia dan tindakan seperti itu mengganggu stabilitas kawasan.
"Fakta tipis tentang kemungkinan kehadiran Angkatan Udara AS di pulau itu, meskipun kadang-kadang, mengkhawatirkan," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Kami berharap Oslo akan bertanggung jawab dan berpandangan jauh ke depan dalam membangun kebijakannya di (Kutub) Utara dan akan menahan diri dari tindakan yang merusak stabilitas regional dan merusak hubungan bilateral," sambung Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari Reuters, Jumat (14/2/2020).
Awal bulan ini, Moskow menuduh Norwegia membatasi kegiatannya di kepulauan Svalbard, rantai pulau-pulau terpencil di Kutub Utara, dan mengatakan ingin berunding dengan Oslo agar masalah ini terselesaikan.
Tak hanya di sisi Rusia, Kunjungan Angkatan Udara AS juga menimbulkan pertanyaan di Oslo.
Namun Menteri Pertahanan Norwegia Frank Bakke-Jensen telah mengecilkan implikasi dari kunjungan itu terhadap situasi keamanan di Kutub Utara dan hubungan Norwegia dengan Rusia.
"Penerbangan transportasi individual ke Jan Mayen dengan pesawat dari negara-negara sekutu tidak akan berdampak pada gambaran kebijakan keamanan di (Kutub) Utara," katanya kepada parlemen.
Ia mengatakan permintaan untuk membantu dengan penerbangan transportasi ke Jan Mayen dikirim ke negara-negara sekutu pada 2019 ketika angkatan udara Norwegia ditarik.
Ia mengatakan pesawat dari pasukan militer dari Austria, Swedia, Denmark dan Prancis telah terbang ke Jan Mayen antara 2017 dan 2019.
"Jan Mayen tidak akan digunakan untuk kegiatan militer," katanya. (Berlianto)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb