Pencarian helikopter MI-17V5 milik TNI AD, Minggu (9/2) kembali dilakukan dengan mengfokuskan pencarian ke kampung Mimin menggunakan helikopter. Pencarian melalui udara itu akan menyusuri kawasan kampung Mimin yang diduga tempat helikopter MI-17V5 yang hilang dalam penerbangan Oksibil ke Sentani 28 Juni 2019 lalu.
![]() |
TNI Lanjutkan Pencarian Helikopter MI-17V5 |
"Memang benar saat ini sedang dilakukan pencarian melalui udara dengan menggunakan helikopter milik sipil," kata Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Eko Budi kepada Antara, Minggu (9/2).
Eko mengaku, kawasan perkampungan Mimin masih dianggap sakral oleh penduduk di Kabupaten Pegunungan Bintang. Dan saat melakukan pencarian pascahilang kontaknya helikopter milik TNI AD, tim SAR tidak menyisir kawasan itu.
"Helikopter swasta yang melakukan pencarian itu saat ini sudah terbang mengintari kawasan tersebut dengan membawa lima prajurit TNI," ujarnya.
Sebelumnya, keberadaan helikopter MI-17V5 yang hilang saat penerbangan rute Oksibil-Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada 28 Juni 2019 lalu, hingga kini belum berhasil ditemukan.
"Sampai saat ini belum ada petunjuk atau informasi yang memastikan lokasi keberadaan helikopter seperti yang diposting di media sosial," kata Komandan Kodim 1715 Yahukimo Letkol Inf Eko Budi, Jumat (7/2).
Diakui, sejak beredarnya foto yang diklaim sebagai reruntuhan helikopter yang mengangkut 12 penumpang termasuk kru itu, TNI sudah mengefektifkan kembali upaya pencarian namun belum ada petunjuk termasuk di kampung Oksob.
"Kami saat ini terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama, untuk mengumpulkan kembali informasi guna menemukan keberadaan helikopter tersebut," aku Budi seraya mengakui, pencarian akan dilakukan ke kampung di sekitar Distrik Oksob.
Wilayah Distrik Oksob terdiri dari enam kampung, termasuk Oksob. Dari penuturan warga, hanya tiga kampung saja yang berpenduduk sedang tiga kampung lainnya tidak berpenghuni dan dibilang kampung sakral, termasuk kampung Mirin.
"Tim pencarian helikopter memang tidak melakukan pencarian di kampung Mirin," tutur Dandim Yahukimo yang wilayahnya membawahi Kabupaten Pegunungan Bintang dan Nduga.
Helikopter MI-17V5 No Reg HA 5138 beserta 12 penumpang termasuk lima anggota Yonif 725/WRG dinyatakan hilang sejak 28 Juni 2019. (Fikri Faqih)
Sumber : merdeka.com