White Paper 2020 Thailand, Royal Thai Air Force (RTAF) Rilis Rencana Pengadaan Pesawat - Radar Militer

21 Februari 2020

White Paper 2020 Thailand, Royal Thai Air Force (RTAF) Rilis Rencana Pengadaan Pesawat

Royal Thai Air Force (RTAF) telah menetapkan rencana pengadaan jangka menengah dan panjang yang mencakup pembelian jet tempur baru, pesawat transportasi, pesawat VVIP / VIP, pesawat latih dan pesawat tak berawak, serta helikopter baru.
Saab Gripen C/D RTAF
Saab Gripen C/D RTAF 
Dalam RTAF White Paper 2020, yang dirilis pada 20 Februari, rencana pengadaan ini menguraikan sejumlah pesawat pengganti yang akan dibeli untuk menggantikan tipe pesawat yang telah usang selama dekade mendatang atau lebih.
Program utama meliputi pesawat tempur baru untuk menggantikan F-5 Tiger II, F-16 Fighting Falcon, dan Aero L-39 Albatros. Untuk pesawat angkut berukuran sedang menggantikan Hercules C-130H, Saab 340B dan Basler BT-67. Sedangkan pesawat dan helikopter VVIP baru untuk melayani keluarga kerajaan, dan pesawat VIP untuk menggantikan Airbus ACJ319 yang digunakan oleh pejabat pemerintah dan sebagai cadangan untuk keluarga kerajaan. Tambahan pesawat latih DA-40 untuk menggantikan pesawat latih PAC CT-4B, serta jenis lain untuk menggantikan CT-4E dan Pilatus PC-9. Pesawat udara tak berawak (UAV) untuk menggantikan platform lokal U1 saat ini. Dan tipe helikopter baru untuk menggantikan Bell 412.
Di bawah proyek penggantian jet tempur F-5B/E, White Paper mengusulkan pendanaan tahun fiskal (TA) 2023-25 ​​untuk pengadaan pesawat Saab Gripen C/D kursi tunggal. Pesawat tersebut untuk menggantikan satu unit Gripen yang hilang karena kecelakaan pada tahun 2017. Proyek ini untuk menambah armada menjadi 12 unit kembali (delapan Gripen C satu kursi dan empat Gripen D kursi ganda). RTAF telah memutuskan Gripen C / D sebagai platform pengganti F-5. Walaupun untuk jangka pendek telah memilih dan meningkatkan jet tempur F-5 miliknya. Belum ada tingkat pendanaan yang ditentukan.
Penggantian F-16A/B melibatkan satu skuadron dari 12 pesawat multirole yang dibeli melalui Tahun Anggaran 2028-31 (Fase 1 untuk enam pesawat) dan Tahun Anggaran 2030-33 (Fase 2 untuk enam pesawat). Belum ada tingkat pendanaan yang ditentukan.(paijojr)


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb