HISAR, Turki akan Kerahkan Sistem Pertahanan Udara Terbarunya - Radar Militer

05 Maret 2020

HISAR, Turki akan Kerahkan Sistem Pertahanan Udara Terbarunya

radarmiliter.com - Turki akan segera mengerahkan sistem rudal pertahanan udara ketinggian rendah HİSAR-A dan sistem rudal pertahanan udara ketinggian sedang HİSAR-O di provinsi Idlib Suriah, kata ketua Badan Kepresidenan untuk Industri Pertahanan Turki (SSB) İsmail Demir, Selasa (03/03).
  Sistem Rudal Hanud Ketinggian Rendah HİSAR-A
Sistem Rudal Hanud Ketinggian Rendah HİSAR-A
Sebelumnya AD Arab Suriah menembak jatuh dua drone pasukan Turki di sekitar kota Saraqeb dan timur Khan al-Sobol di desa tenggara Idleb, Selasa, kantor berita Suriah SANA melaporkan. AD Suriah sebelumnya juga telah menjatuhkan tiga pesawat tak berawak pada 1 Maret
Saat ini, sistem meriam pertahanan udara swa-gerak Korkut telah aktif di darat, Demir mengatakan kepada penyiar CNN Türk, menambahkan bahwa pengerahan keluarga sistem HİSAR akan menambah level baru pada kemampuan pertahanan udara Turki di Suriah.
Turki belum dapat mengerahkan pesawatnya di wilayah udara Suriah karena Suriah memiliki sistem pertahanan udara yang dipasok Rusia seperti S-300. Ini mungkin menjelaskan mengapa Ankara ingin menggunakan HISAR-A dan HISAR-O yang baru saja menyelesaikan tahap uji coba pada bulan Maret 2019 lalu.
Demir juga mengklaim bahwa operasi udara yang dilakukan dengan kawanan drone bersenjata dan tidak bersenjata yang dikembangkan di dalam negeri dan amunisi berpemandu presisi dalam negeri Turki telah mencapai "keberhasilan yang luar biasa."
Sistem peperangan elektronik yang dikembangkan secara domestik di Turki, seperti Koral Electronic Support (ES) dan Electronic Attack (EA) System, juga aktif di lapangan, terus membantu operasi drone, Dailysabah melaporkan.
Penghancuran sistem pertahanan udara Pantsir-S1 AD Suriah baru-baru ini oleh rudal drone ANKA Turki di Idlib dikaitkan dengan sistem Koral EW yang mengacaukan radar Pantisr-S1 yang memungkinkan ANKA masuk ke posisi tembak dalam jarak dekat dan menghancurkan sistem pertahanan udara buatan Rusia tersebut.
Sistem Koral dipasang pada kendaraan militer dan beroperasi pada pita frekuensi yang luas. Sistem ini terdiri dari satu kendaraan ES dan empat kendaraan EA.(Angga Saja-TSM)(RM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb