Suriah harus mengganti S-300 Rusia dan sistem pertahanan udara Pantsir Rusia yang 'gagal' dengan sistem pertahanan udara buatan Tiongkok seperti Hong Qi 9 (HQ-9), versi ekspornya adalah sistem pertahanan udara berbasis darat FD-2000, kata media Tiongkok.
Outlet media yang berafiliasi dengan pemerintah Tiongkok, Sina.com melaporkan bahwa setelah beberapa serangan rudal udara-ke-darat Israel, sistem S-300 Rusia, S-200, SA-11 Buk dan Pantsir-S1, yang merupakan bagian dari pasukan pertahanan udara Suriah, terbukti “tidak berguna".
![]() |
Sistem Hanud FD-2000 |
Menurut mereka, ini karena AS telah memperoleh rincian kinerja lengkap dan kode penguncian S-300 setelah membeli bagian-bagian utama sistem dari Belarus sejak 1994. Selain itu, negara-negara di mana AS mempunyai hubungan pertahanan seperti Siprus, Ukraina, Yunani dan Mesir juga memiliki S-300, mungkin telah dipelajari AS terhadap para pesawat tempur F-16 dan F-35 dan berbagi informasi dengan Israel.
Selain itu, militer Suriah telah melakukan beberapa masalah fatal dari rudal anti-pesawat buatan Rusia, yaitu keterbelakangan sistem elektronik yang mengarah pada kemampuan anti-jamming yang buruk, jangkauan efektif yang jauh dari apa yang diklaim, dan tingkat otomasi sistem yang rendah.
Untuk mengubah situasi, sistem udara pertahanan nasional Suriah harus ditingkatkan. Ada banyak kekurangan pada rudal pertahanan udara buatan Rusia. Serial rudal pertahanan udara Tiongkok seharusnya yang dipilih, kata laporan itu.
Namun, sistem pertahanan udara AD Suriah yang dipasok oleh Angkatan Rusia seperti Pantsir S-1, Buk dan S-300 bisa jadi bukan versi yang paling modern sehingga tidak adil bila diperbandingkan dengan HQ-9 Tiongkok.
Sementara itu, Rusia telah mengembangkan pemutakhiran S-300 yang disebut sebagai S-300PMU-2 yang diklaim memiliki jangkauan target 250 km dibandingkan dengan 200 km yang dapat dijangkau oleh HQ-9 dan juga memiliki jangkauan deteksi yang lebih besar. HQ-9 sendiri sebenarnya dikembangkan berdasarkan keluarga sistem pertahanan udara S-300 dan dikatakan memiliki masalah keandalan yang sama dengan S-300.
HQ-9 dilengkapi dengan peralatan elektronik pencarian dan fire control radar yang canggih, dan memiliki otomatisasi tingkat tinggi. Jarak deteksi maksimum adalah lebih dari 120 km, dan jarak tracking target pesawat tempur adalah 90 km. Sistem tersebut dapat dihubungkan ke pusat komando tingkat-brigade, dapat melacak hingga sekitar 100 sasaran udara pada saat yang sama, dan mengunci 50 dari sasaran tersebut.
Seri HQ-9 memiliki kerahasiaan teknis dan taktis yang kuat, dan Angkatan Udara Israel belum menguasai parameter dari HQ-9. Sistem tersebut telah membuat rekor 9 perkenaan berturut-turut, yang lebih unggul dari S-400 dan Patriot, kata Sina.com menekankan.(Angga Saja-TSM)(RM)
Sumber : defenseworld.net
Bisa jd juga...
BalasHapus