radarmiliter.com - Angkatan Darat Kerajaan Thailand telah mengkonfirmasi bahwa pengadaan Kendaraan Pengangkut Infanteri Stryker M1126 tambahan telah ditunda sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
Pemerintah Thailand telah meminta masing-masing kementerian dalam pemerintahannya untuk memotong pengeluarannya yang tidak mendesak dan tidak mengikat (non-committal) setidaknya sebesar 10 persen.
![]() |
Kendaraan Pengangkut Infanteri Stryker |
AD Thailand baru-baru ini memangkas anggaran 2020-nya pada hari Rabu (22/04) sekitar 10 miliar baht ($ 310 juta), dari total 18 miliar baht yang dipotong oleh Kementerian Pertahanan.
Mereka juga mengurangi rencana pengadaan 900 juta baht untuk lebih dari 100 kendaraan lapis baja pengangkut infantri Stryker dari AS dan menangguhkan pembelian senjata artileri, kata jurubicara militer Winthai Suvaree dalam konferensi pers.
"Ini angka yang tinggi dibandingkan dengan kementerian lain. Semua anggaran yang tidak mengikat telah dipotong,” kata Kolonel Winthai Suvaree.
Thailand menunda rencana pembelian 50 unit kendaraan tempur lapis baja M1126 tambahan buatan AS dengan nilai 4,5 miliar baht ($ 140 juta) sebagai bagian dari pemotongan anggaran umum Kementerian Pertahanan Thailand karena pandemi coronavirus.
Pengadaan kendaraan tambahan tersebut diperkirakan akan ditunda hingga tahun depan.
Pada Juli 2019, Departemen Luar Negeri AS telah mengumumkan Foreign Military Sales ke Thailand untuk 60 kendaraan pengangkut infanteri Stryker dengan peralatan dan dukungannya untuk perkiraan biaya $ 175 juta.
Pada bulan Agustus 2019, Angkatan Darat Kerajaan Thailand menerima batch pertama kendaraan tempur lapis baja Stryker dari Amerika Serikat.(Angga Saja-TSM)
Sumber : defence-blog.com