radarmiliter.com - Pada tanggal 31 Juli 2020, Rheinmetall merilis video yang menampilkan tank tempur utama (MBT) baru, dilengkapi dengan armor baru dan meriam 130mm. Teknologi meriam smoothbore 130mm Rheinmetall untuk tank tempur utama mewujudkan lompatan daya bunuh yang signifikan pada saat semakin meningkatnya sistem perlindungan yang lebih canggih dan meningkatnya ancaman. Dikombinasikan dengan pemuat amunisi otomatis yang canggih, sistem ini merupakan pengembangan terbaru bagi MBT keluaran Rheinmetall.
Selain bentuk baru pada hull depan dan turret, yang mengarah ke asumsi bahwa armor-nya juga merupakan peningkatan dari apa yang menjadi ciri versi Leopard 2 saat ini, fitur utama lainnya adalah meriam tank 130mm baru. Video yang dirilis oleh Rheinmetall sangat mengesankan dalam hal ini.
![]() |
Main Battle Tank Rheinmetall |
Di Eurosatory 2016, perusahaan Jerman Rheinmetall meluncurkan meriam 130mm/L51 baru untuk melawan kendaraan tempur Rusia yang berbasis pada platform berat Armata. Didorong oleh pertimbangan awal untuk MBT masa depan, divisi Senjata dan Amunisi Rheinmetall meluncurkan program demonstrator meriam 130mm yang dibiayai sendiri oleh perusahaan pada tahun 2015 untuk mengantisipasi peningkatan yang signifikan dalam kinerja melawan ancaman modern.
Meriam Rheinmetall 130mm/L51 yang baru tersebut kemudian menjadi komponen upgrade baru untuk MBT Leopard 2. Di Eurosatory 2016, Rheinmetall mempresentasikan konsep yang bertujuan untuk meningkatkan daya tembak dari tank tempur utama sekarang dan masa depan.
Meriam 130mm/L51 ini memiliki berat (tanpa komponen mounting) 3 ton, sedangkan panjang laras saat ini adalah 6.630 mm. Pengganti Leopard 2 nanti akan mampu menghancurkan lawan yang lebih terlindungi dalam situasi duel pada jarak yang lebih jauh dengan daya tembak yang
unggul. Menurut road map pengembangan MBT Rheinmetall, senjata ini juga akan digunakan dalam Main Ground Combat System (MGCS) yang baru yang sedang dikembangkan oleh Rheinmetall. Pejabat dari perusahaan Rheinmetall mengatakan bahwa peningkatan kaliber menjadi 130 mm meningkatkan kemampuan armor-piercing senjata hingga satu setengah kali lebih tinggi.
unggul. Menurut road map pengembangan MBT Rheinmetall, senjata ini juga akan digunakan dalam Main Ground Combat System (MGCS) yang baru yang sedang dikembangkan oleh Rheinmetall. Pejabat dari perusahaan Rheinmetall mengatakan bahwa peningkatan kaliber menjadi 130 mm meningkatkan kemampuan armor-piercing senjata hingga satu setengah kali lebih tinggi.
Untuk melengkapi senjata baru itu, Rheinmetall sedang mengembangkan armor-piercing fin-stabilized discarding sabot (APFSDS) 130 mm dengan rod penerator lebih panjang, yang diperkirakan terbuat dari paduan tungsten baru. Amunisi APFSDS baru juga dilengkapi dengan semi-combustible cartridge case dan propelan baru.
Rheinmetall berniat untuk mengembangkan amunisi high-explosive air-bursting (HE AB) 130 mm baru yang direncanakan untuk menggantikan amunisi DM11 HE AB, yang ditembakkan oleh meriam tank L/44 dan L/55 Rheinmetall. Menurut perwakilan perusahaan, amunisi APFSDS dan HE AB akan sangat diminati di pasar senjata global. Senjata baru tersebut akan dapat mengeliminir MBT T-14 Armata dan kendaraan tempur infanteri berat (HIFV) T-15 Rusia, kata mereka.
Menurut analisis lebih lanjut oleh armyrecognition.com, tank baru yang diluncurkan oleh Rheinmetall tampaknya didasarkan pada MBT Challenger 2. MBT Challenger dalam kedinasan pada Angkatan Darat Inggris. Pada Pameran International Defense yang diadakan di London pada bulan September lalu, Rheinmetall meluncurkan rincian proposal untuk Challenger 2 Life Extension Program (LEP).(Angga Saja-TSM)
Sumber : armyrecognition.com